Pemkot Solo Serahkan Kios dan Los Darurat Pasar Legi
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS — Pasca-kebakaran Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, penyiapan pasar darurat akhirnya tuntas. Pemerintah Kota Solo menyerahkan kios-kios dan los darurat Pasar Legi kepada para pedagang untuk ditempati berjualan, Jumat (7/12/2018).
”Semua pedagang sudah dapat tempat, kios, los darurat, ataupun pelataran. Mulai hari ini sudah dapat ditempati,” ujar Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo di sela-sela penyerahan sertifikat penempatan pasar darurat Pasar Legi, Solo, Jumat.
Rudy mengemukakan, Pemkot Solo berupaya secepat mungkin menyiapkan pasar darurat pasca-kebakaran Pasar Legi yang terjadi Senin (29/10/2018). Hal itu supaya semua pedagang dapat berjualan kembali. Pihaknya meminta para pedagang memaklumi kondisi pasar darurat yang sederhana. ”Mohon tidak perlu rebutan, protes, dan sebagainya karena ini pasar darurat,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Solo Subagiyo mengatakan, pasar darurat dibangun di lokasi-lokasi yang dipandang strategis di sekitar Pasar Legi. Lokasi pasar darurat di antaranya di Jalan Sabang sebanyak 130 kios darurat dan 44 los untuk menampung 174 pedagang. Los darurat di halaman parkir Pasar Legi untuk menampung 322 pedagang.
Di halaman depan Pasar Legi juga didirikan 66 tenda untuk los darurat bagi 132 pedagang. Di Jalan S Parman didirikan 14 tenda los darurat untuk 28 pedagang. Di Jalan Lumban Tobing dan area taman Pasar Legi disiapkan los darurat untuk menampung 118 pedagang. Ada juga 170 payung besar untuk ditempati 750 pedagang pelataran atau oprokan. Selain itu, 20 tenda di barat dan timur Pasar Elpabes bagi 39 pedagang. Namun, atas perintah Wali Kota, tenda untuk los darurat yang didirikan di sekitar Pasar Elpabes itu akan dipindahkan mendekati area Pasar Legi.
”Karena keterbatasan ruang yang ada pedagang diberi tempat dasaran berupa kios, los, ataupun pelataran satu nama (pedagang) satu tempat dasaran. Penempatan dagangan sesuai dengan zona jenis dagangan,” ujarnya
Menurut Subagiyo, kebakaran Pasar Legi pada 29 Oktober 2018 mengakibatkan kerusakan pada sebagian besar bangunan pasar. Akibatnya, 90 bangunan kios permanen dan 1.448 los rusak dan tidak dapat difungsikan lagi. Karena itu, pasar darurat harus segera disiapkan untuk menjaga keberlangsungan usaha para pedagang dan menjaga ketersediaan bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat. Selain itu juga untuk menjaga stabilitas perekonomian daerah karena Pasar Legi merupakan pasar induk satu-satunya di Solo.
Ketua Umum Ikatan Kekeluargaan Pedagang Pasar Legi Tugiman mengatakan, hingga saat ini lebih kurang 50 persen dari sekitar 1.500 pedagang Pasar Legi belum berjualan karena masih menunggu kesiapan kios dan los darurat. Kini, dengan telah diserahkannya kios-kios dan los darurat oleh Pemkot Solo, semua pedagang sudah bisa berjualan kembali. Pihaknya berharap Pemkot Solo melengkapi pasar darurat dengan fasilitas umum mandi cuci kakus.