SIDOARJO, KOMPAS — Djarum Foundation kembali menanam ribuan pohon trembesi sebagai upaya menghijaukan lingkungan dan mengurangi dampak pemanasan global. Kali ini penanaman dilakukan di Tol Jatim sebanyak 8.400 pohon dalam rangkaian program Djarum Trees for Life Trans-Jawa.
”Penanaman pohon trembesi dilakukan di ruas Tol Gempol-Pasuruan sepanjang 34 kilometer dan ruas Tol Surabaya-Mojokerto sepanjang 36 km serta ruas Tol Kertosono-Ngawi,” ujar Vice President Djarum Foundation FX Supanji di Sidoarjo, Rabu (5/12/2018).
Selain menanam, Djarum Trees for Life (DTFL) juga berkomitmen merawat 8.400 pohon trembesi selama tiga tahun agar batang cukup besar. Perawatan meliputi penyiraman, pemupukan, pemangkasan, sampai penggantian bibit baru apabila terdapat pohon yang rusak atau mati.
Supanji mengatakan, kondisi lingkungan terus memburuk dari waktu ke waktu. Indikatornya terjadi kekeringan pada musim kemarau dan bencana banjir pada musim hujan. Butuh perbaikan terhadap lingkungan untuk menjaga keberlangsungan kehidupan manusia. Salah satunya melalui penanaman pohon.
”Penanaman pohon jalan tol ini memiliki nilai strategis karena tol memiliki peran signifikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Supanji.
Kelestarianlingkungan
Kelestarian lingkungan, kata Supanji, merupakan tanggung jawab bersama semua pihak. Alasannya, dengan merawat lingkungan, bisa mewariskan udara, air, dan tanah yang bersih kepada anak serta cucu.
Selain itu, lingkungan yang lestari menjadi habitat tempat tumbuh dan berkembangnya beragam satwa serta plasma nutfah.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jatim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nandang Prihadi mengatakan, program penanaman pohon trembesi merupakan upaya memperbaiki kualitas atau memulihkan ekosistem lingkungan yang menjadi sumber kehidupan masyarakat. Kegiatan ini secara tidak langsung membantu pemerintah melakukan reboisasi.
”Pemulihan ekosistem lingkungan penting sebab lingkungan yang baik berpengaruh positif bagi kehidupan manusia,” ujar Nandang.
Direktur Utama PT Jasamarga Surabaya Mojokerto Budi Pramono mengatakan, penanaman pohon trembesi di ruas tol memiliki banyak manfaat. Selain menjaga kelestarian lingkungan, juga menyerap air dan menjadi peneduh. Penanaman pohon ini tidak mengganggu fungsi jalan tol sebab lokasinya sudah ditentukan, yakni di area ruang terbuka hijau.
Pohon trembesi dipilih karena memiliki sejumlah keunggulan, yakni cepat tumbuh, perawatannya mudah, tetapi memiliki fungsi yang besar. Pertumbuhan pohon ini mampu mencapai 25 meter dengan diameter 30 sentimeter. Sebatang trembesi mampu mampu menyerap 28 ton karbon dioksida per tahun. Di ruas Jawa-Madura, penanaman pohon sepanjang 2.150 kilometer mampu menyerap 2.600.000 ton karbon dioksida setiap tahunnya.
Upaya pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon trembesi dilakukan oleh DFTL sejak 1979 di Kudus, Jateng. Upaya itu terus berkembang setiap tahun sehingga jangkauan pelestarian lingkungannya semakin luas. Sebagai gambaran, selama 2016-2017, penanaman trembesi dilakukan sepanjang 116 km di Tol Cipali, sepanjang 263 km di Joglosemar, dan sepanjang 296 km di lingkar Pulau Madura.