Santri Didorong Mandiri dan Petani Dilindungi
Calon wakil presiden pasangan Prabowo Subianto, Sandiaga Shalahuddin Uno, di Lamongan, Jawa Timur, Selasa (4/12/2018), bersilaurahmi ke pondok pesantren dan menemui simpatisan di sejumlah titik. Kehadirannya diwarnai curahan hati warga, mulai emak-emak, guru pegawai negeri sipil, guru honorer, hingga petani, menumpahkan unek-uneknya.
Di Lamongan, Sandi secara khusus memotivasi santri agar menjadi wirausaha mandiri. Ia menyempatkan mencicipi kuliner khas Lamongan, nasi boran, saat di Roemah Djoeang. Ia pun berziarah ke makam wali, Sunan Drajat, di Paciran.
Saat menghadiri acara Maulid Nabi di Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat di Paciran, Kabupaten Lamongan, tiba pukul 15.48, Sandi disambut atraksi barongsai, drumband, dan gending-gending. Sandi mengaku ke pesantren bukan berkampanye, ia hanya ingin memotivasi santri. Ia mendorong santri agar setelah lulus dari pesantren menjadi wirausaha yang menciptakan lapangan kerja, bukan mencari kerja.
Para santri harus mengamalkan fathonah (bijaksana), amanah (dapat dipercaya), sidik (jujur benar), dan tabligh (menyampaikan) atau disingkat FAST. ”Santri harus bisa bertindak dan berpikir cepat agar tidak tertinggal dan mampu bersaing dalam (revolusi) industri 4.0,” kata Sandi.
Sandi menerima kehormatan menjadi Keluarga Besar Ponpes Sunan Drajat. Ia mendapat surban berwarna hijau yang dikalungkan langsung oleh KH Abdul Ghofur.
KH Abdul Ghofur berpesan agar menjaga kesejukan selama masa kampanye. Sambutan barongsai, drumband, musik Timur Tengah, dan gending juga merupakan simbol kampanye harus mempersatukan, tidak memecah belah.
Ponpes Sunan Drajat sendiri menempa santri menjadi wirausaha selain membekali dengan ilmu agama, ilmu pengetahuan umum, dan keterampilan. Ponpes tersebut juga mengelola produksi air minum dalam kemasan (aidrat), garam beryodium (samudra), kemiri sunan, dan tambang dolomit.
Usaha itu pun melibatkan santri, termasuk budidaya kemiri sunan di bidang pertanian. Kemiri itu juga menjadi bahan riset bidang kesehatan.
Irigasi untuk petani
Insfrastruktur pertanian khususnya irigasi di Lamongan dikeluhkan oleh petani. Keluhan itu disampaikan kepada Sandiaga Uno di Waduk Gondang, Desa Gondang Lor, Kecamatan Sugio.
Isna Vayani, petani padi asal Kedungpring, menuturkan, pemerintah harus memperhatikan pengairan yang menjadi faktor utama suburnya tanaman padi. ” ”Sawah-sawah kami kering walau pada musim hujan. Kami minta irigasi diperbaiki, kami sulit mendapatkan air,” katanya.
Prapto, mewakili petani tembakau dan tebu, mengeluhkan impor gula dan rencana impor tembakau dari China. Kebijakan impor itu bisa memukul petani.
Menanggapi keluhan itu, Sandi menuturkan, infrastruktur bukan hanya jalan tol dan jalan mulus atau gedung-gedung tinggi dan pembangunan lain yang menyerap tenaga kerja. Petani dan masyarakat desa juga butuh infrastruktur. ” ” ”Petani juga harus dilindungi. Buat apa impor produk pertanian dari negara lain yang bisa dipenuhi dari dalam negeri,” ujarnya.
Di Lamongan, Sandi juga menemui petani di Desa Besur, Kecamatan Maduran. Ia kagum pada pemandangan sawah di Desa Besur yang disulap menjadi area wisata desa.
Hamparan sawah, padinya menguning, di pinggirmya dipenuhi bunga warna-warni disertai kupu-kupu dan lebah beterbangan. Akses masuk ke sawah ada semacam gerbang beratap daun labu madu. Buah labu madu terlihat bergelantungan.
Sandi pun berdialog di pondokan yang ada di tengah sawah bersama perwakilan petani dari 10 desa sekitarnya. Ia menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan petani. ”Prabowo-Sandi akan fokus pada peraturan ekonomi yang berpihak kepada rakyat, penciptaan lapangan kerja, serta harga-harga yang stabil dan terjangkau,” katanya.
Menurut Sandi, sawah di Besur seharusnya diabadikan dan dipromosikan untuk meningkatkan pendapatan daerah dan menyejahterakan masyarakat sekitar. Ia menyempatkan berfoto dan bergaya. ”Sepanjang sawah, bagian pinggirnya harusnya ditanami bunga agar jadi hamparan bunga warna-warni,” ujarnya.
Fokus lapangan kerja
Saat meresmikan Roemah Djoeang di Jalan Basuki Rahmat, Lamongan, ada aparatur sipil negara (ASN) bernama Tutik ikut curhat kepada Sandi. Ia mengaku menjadi kepala sekolah dasar di Babat.
Tutik berharap jika Prabowo-Sandi terpilih, menaikkan gaji ASN guru. ”Sejak pemerintahan Joko Widodo, gaji guru PNS belum pernah naik,” katanya.
Guru tidak tetap (GTT) di Lamongan, Rahma, menambahkan, GTT harus diperhatikan dengan gaji yang layak. ”Selama ini, kami hanya diiming-imingi, guru honorer hanya menjadi koper
alias korban perasaan,” katanya.
Sementara emak-emak mengeluhkan harga-harga bahan kebutuhan pokok yang melambung tinggi, juga soal pendapatan yang terus menurun. Seorang ibu, bernama Ida, pun mempertanyakan upaya Prabowo-Sandi menyejahterakan kaum ibu. Warga lain, Muzadi, berharap program OKE OCE diterapkan di seluruh Indonesia.
Sandi berpendapat, perempuan Indonesia adalah perempuan hebat, perempuan mandiri. Di Lamongan, kata Sandi, ibu-ibunya pun hebat, ada usaha aneka camilan, jualan ke pasar, jual makanan dalam jaringan (online), dan membuka jasa rias pengantin. Semua usaha nantinya akan dimudahkan.
”Saya hanya ikhtiar, terus menyapa dan menyerap aspirasi ke seluruh Indonesia. Mendengarkan menjadi modal untuk memperbaiki kesejahteraan melalui deregulasi ekonomi yang berpihak kepada rakyat,” ujar Sandi.
Ia akan menciptakan gerakan yang kolaboratif dan partisipatif dari masyarakat, yakni OKE OCE. Gerakan ekonomi yang datang dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Menurut Sandi, harus ada perubahan ekonomi di negeri ini. Pada 2019 harus ada pemerintahan yang kuat dan fokus pada masalah ekonomi, khususnya pada penyediaan dan penciptaan lapangan kerja serta harga-harga bahan kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau. ”Penciptaan dan peluang mendapatkan lapangan kerja buat keluarga di Indonesia menjadi fokus perhatian kami,” katanya.
Sandi menyatakan, kalau kebutuhan hidup semakin naik, sementara gaji tetap, maka kesejahteraan akan semakin menurun dan bisa menambah utang.
”Kami akan meningkatkan penghasilan tidak hanya untuk ASN, tetapi juga untuk masyarakat. Laju harga-harga bahan kebutuhan pokok ditahan, biaya hidup jangan sampai naik sehingga kesejahteraan meningkat. Kami fokus lapangan kerja tercipta sehingga penghasilan warga naik,” papar Sandi.
Di Roemah Djoang, Sandi mencicipi nasi boran. Ia juga sempat menerima jersey dan syal bertuliskan Persela Lamongan. Sebelum ke Lamongan, Sandi menikmati kuliner khas Gresik, nasi krawu Bu Azzz, di sela acara lari paginya.