JAMBI, KOMPAS - Demi meningkatkan popularitas kopi Jambi, pada setiap acara yang digelar seluruh instansi di Jambi diwajibkan menyediakan hidangan kopi asli Jambi. Sektor hulu maupun hilir kopi juga digenjot untuk meningkatkan kualitas produksi menyambut perayaan hari kopi internasional tahun 2019 yang akan dilaksanakan di Jambi.
Pelaksana Tugas Gubernur Jambi Fachrori Umar menerbitkan Surat Edaran mengenai penggunaan kopi Jambi. Dalam surat itu disebutkan agar seluruh pihak menyediakan kopi pada setiap kegiatan. “Acara break atau istirahat misalnya, agar menyajikan hidangan minuman kopinya. Tujuannya agar seluruh warga semakin mencintai produk kopi asli Jambi,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Ariansyah, Rabu (28/11/2018).
Jambi merupakan daerah paling lengkap keragaman jenis kopinya. Dataran tinggi wilayah ini di kaki Gunung Kerinci, Gunung Tujuh, dan Gunung Masurai menghasilkan jenis arabika. Wilayah tengah menghasilkan robusta, sedangkan kawasan pesisir dan gambut menghasilkan kopi jenis liberika. Keragaman ini merupakan potensi besar yang dimiliki Jambi. Namun, pihaknya pun mendorong agar produsen kopi terus berupaya meningkatkan kualitas produknya.
Suryono, petani kopi di kaki Gunung Tujuh dan Kerinci, mengatakan para petani setempat bergabung dan bersama-sama mengembangkan usaha serta kualitas kopi. Kini, sebagian petani bahkan telah mampu menghasilka biji beras hingga bubuk dengan kualitas yang baik. Hal itu menarik pasar luar negeri. Sejumlah kontrak dalam jumlah besar pun telah masuk untuk ekspor. Tahun 2019 mendatang, 155 ton biji kopi dari wilayah itu akan dikirim ke sejumlah negara tujuan.
Hendi Fresco, pegiat pariwisata kopi, menilai semakin tinggi pula antusiasme orang berkunjung ke Kerinci. Tak hanya untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga melihat langsung proses pembuatan kopi. “Dari proses di kebun sampai akhirnya menikmati langsung seduhan di cangkir,” katanya. Pihaknya baru-baru ini juga memasang tagar #Kopijambiuntukdunia untuk mempopulerkan kopi Jambi.