MALANG, KOMPAS-Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak petani untuk memanfaatkan lahan rawa yang ada sehingga bisa menambah luas lahan pertanian dan produksi pangan. Saat ini potensi rawa di Indonesia yang bisa dimanfaatkan mencapai 10 juta hektar.
Hal itu dikatakan Amran di sela-sela Paparan Capaian Kerja dalam Rangka 4 Tahun Kementerian Pertanian di Politeknik Pembangunan Pertanian Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (22/11/2018) sore.
“Kita punya lahan sesuai data terbaru 7,1 juta hektar (ha). Ini bisa penuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia 260 juta. Ada potensi lahan rawa 10 juta untuk pertanian, non gambut. Ini kalau bisa kita bangun maka bisa meningkatkan luas lahan pertanian,” ujarnya.
Potensi lahan seluas 10 juta ha yang mana 80 persen di antaranya telah menjadi sawah, ini berada di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung, Jambi, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan. Kalau ini kita bangun maka bisa meningkatkan luas lahan.
Menurut Amran kelebihan lahan rawa adalah soal air. Air tersedia setiap saat sehingga memungkinkan untuk bisa tanam hingga tiga kali dalam setahun. Sejauh ini baru bisa tanam 1,8 kali setahun.
Sejauh ini sudah dua tahun dilakukan uji coba di lahan seluas 41.000 ha di Kalsel dan Sumsel. Hasilnya cukup bagus. Jika sebelumnya hanya bisa sekali tanam dengan produksi padi hanya 2 ton per hektar maka melalui teknologi baru petani bisa menenam 2-3 kali setahun dengan hasil 6 ton gabah.
Disinggung soal pengaruhnya terhadap ekosistem rawa, Amran mengatakan sistem pertanian dirahkan ke pertanian organik yang terintegrasi. Petani tidak hanya menanam padi saja, tetapi juga diintegrasikan dengan perikanan, peternakan, dan lainnya.
Sementara itu, dalam kesempatan ini, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Bambang Sudarmanto berbica tentang bagaimana membangun kampus sebaik mungkin. Salah satu upaya yang dilakukan adalah bekerjasama dengan lembaga Bahasa Inggris guna memersiapkan kemapuan siswa dalam berbicara dengan bahasa asing.