Maskapai Penerbangan agar Mengisi Kembali Rute Domestik dan Internasional
Oleh
KHAERUL ANWAR
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama para pelaku pariwisata berupaya mendongkrak kedatangan wisatawan dalam dan luar negeri. Mereka menemui sejumlah maskapai penerbangan untuk mengembalikan rute penerbangan reguler domestik dan internasional dari dan ke Lombok seperti semula sebelum gempa.
”Kami mendampingi Pak Gubernur (NTB Zulkieflimansyah) menemui Direksi Air Asia dan Lion Air. Dari pembicaraan disepakati dua perusahaan penerbangan itu kembali mengisi rute dari dan menuju Lombok secara bertahap pada Januari-Februari 2019,” kata Awanadi Aswinabawa, Ketua Asosiasi Travel Agen Indonesia/Astindo, NTB, Jumat (23/11/2018), di Mataram, Lombok.
Dalam pertemuannya dengan Gubernur NTB, Rabu (21/11), di Jakarta, CEO Air Asia Dendy Kurniawan mengatakan, Lombok berpotensi menjadi hub penerbangan Indonesia tahun 2019-2020, melengkapi empat hub lainnya yang sudah ada. Saat itu dua pihak melakukan finalisasi rute Kuala Lumpur-Lombok, sembari berencana membuka rute Perth (Australia)-Lombok.
”Rute Perth-Lombok sangat realistis karena pangsa pasar wisatawan mancanegara asal Australia di NTB termasuk tiga besar, terutama anak muda (peselancar). Lombok juga berpotensi besar melengkapi konektivitas kami yang menghubungkan antarhub utama, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bali, Bandung, dan Makassar,” tutur Dendy.
Gubernur Zulkieflimansyah mengatakan, pariwisata NTB lebih terasa geliat pemulihannya pascagempa jika penerbangan langsung ini bisa terealisasi. Penerbangan langsung itu akan menambah frekuensi penerbangan ke Bandara Internasional Lombok dari sejumlah kota di luar negeri ataupun domestik.
”Kami sudah masifkan promosi untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan bahwa Lombok dan Sumbawa sudah aman untuk dikunjungi. Kami juga memikirkan ketersediaan slot penerbangan dan parking stand untuk melayani penambahan jadwal terbang pesawat,” tutur Gubernur NTB.
Gubernur Zulkieflimanysah kemudian menemui Direktur Utama Lion Air Rudy Lumingkewas beserta jajaran Wings Air mendiskusikan potensi realisasi penerbangan langsung dari Guangzhou (China)-Lombok dan Lombok-Jeddah (Arab Saudi). Potensi wisatawan dari China sangat besar dan untuk tahap awal dilakukan dengan charter flight.
Penerbangan langsung Bandara Internasional Lombok-Jeddah, selain membuat bisnis traveling ibadah haji dan umrah kian menarik, juga akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Timur Tengah ke Lombok yang dikenal sebagai destinasi halal.
Ikhtiar ini akhirnya akan meningkatkan roda perekonomian NTB pascagempa. ”Untuk penerbangan Bali-Lombok, Lion Air yang semula mengoperasikan pesawat ATR menggantinya secara bertahap dengan pesawat jet,” ucap Awanadi.
Lion Air dan Wings Air berencana membuka rute baru, Perth (Australia)-Lombok pada Februari 2019. Mereka juga membuka rute Lombok-Labuan Bajo (NTT) dan Bima-Labuan Bajo.
Pascagempa Lombok, perusahaan penerbangan mengurangi frekuensi penerbangan domestik dan internasional dari dan menuju Lombok. Pengurangan ini disebabkan sedikitnya penumpang akibat belum nyaman mengunjungi Lombok dan banyak fasilitas di destinasi wisata yang rusak akibat gempa. Rute Lombok-Bali yang semula 12 kali penerbangan berkurang menjadi delapan kali sehari,” kata HM Faozal, Kepala Dinas Pariwisata NTB.
Dalam empat bulan terakhir, aktivitas wisata di Lombok mulai menggeliat, terindikasi dari kunjungan ke Gili Terawangan, Meno, dan Air, Lombok Utara. Kunjungan ke tiga gili itu pun belum maksimal sebab baru didatangi 1.000 wisatawan tiap hari, dibandingkan dengan sebelum gempa yang mencapai 2.000 wisatawan-3.000 wisatawan sehari, ungkap Faozal.