Kecepatan Angin 50 Kilometer Per Jam, Sidoarjo Porak Poranda
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·2 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Berdasarkan interpretasi citra radar cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Juanda, kecepatan angin di wilayah Kabupaten Sidoarjo yang menyebabkan terjadinya bencana pada Senin (19/11/2018) mencapai 50 kilometer per jam. Kecepatan angin itu tergolong tinggi dan berpotensi menyebabkan kerusakan parah.
Pernyataan itu disampaikan prakirawan BMKG Juanda, Oki Sukma Hakim, Selasa (20/11). Masyarakat di wilayah Sidoarjo diimbau tetap waspada sebab potensi bencana yang disebabkan angin dengan kecepatan tinggi masih ada. Berdasarkan prakiraan BMKG Juanda, wilayah Sidoarjo berpotensi terjadi hujan lokal, yakni hujan deras, tetapi tidak merata, hingga Rabu (21/11).
”Selain itu, ada potensi terjadi angin kencang, yakni angin dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Adapun potensi bencana yang harus diwaspadai adalah puting beliung dan banjir,” ujar Oki.
Seperti diberitakan, bencana angin puting beliung menerjang sembilan desa di dua kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, Senin petang. Bencana itu menyebabkan seorang warga meninggal dan satu warga luka parah. Selain itu, sedikitnya 465 rumah warga rusak ringan, sedang, dan rusak berat.
Korban meninggal bernama Erwin Nata Setiadi (26), warga Desa Wonokupang, Kecamatan Balongbendo, sedangkan korban luka bernama Supriyadi dirawat di Rumah Sakit Anwar Medika. Keduanya merupakan rekan kerja di sebuah perusahaan di Sidoarjo.
Mereka tertimpa tembok pabrik tempat bekerja yang runtuh saat berteduh dari hujan. Polisi telah memastikan peristiwa itu terjadi akibat angin puting beliung yang melanda Desa Wonokupang dan bukan karena penyebab lain.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Saiful Illah mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus mendata jumlah desa terdampak bencana. Sebelumnya dilaporkan hanya delapan desa di dua kecamatan, tetapi hingga Selasa sore jumlahnya bertambah menjadi sepuluh desa dengan total rumah rusak sebanyak 465 unit.
Kondisi terparah terjadi di Kecamatan Tulangan, tempat terdapat sembilan desa terdampak, yakni Desa Kejaksen, Kemantren, Griting, Kepunten, Grabagan, Singopadu, Kepadangan, Kepuh Kemiri, dan Tlasih. Adapun di Kecamatan Balongbendo hanya satu desa, yakni Wonokupang.
Dampak bencana terparah terjadi di Desa Kejaksen. Tercatat sebanyak 372 rumah warga mengalami kerusakan dengan beragam tingkatan, mulai ringan, sedang, hingga rusak berat. BPBD Sidoarjo telah membuka posko bencana untuk menampung laporan masyarakat agar bisa segera ditindaklanjuti.