Surabaya Semakin Serius Garap Pelaku Ekonomi Kreatif
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA/IQBAL BASYARI
·4 menit baca
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kepala Bekraf Trisawan Munaf mengunjungi karya pelaku usaha rintisan dari berbagai daerah di Indonesia pada rangkaian Startup Summit 2018 di Surabaya, Kamis (1//11/2018)
SURABAYA, KOMPAS - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka sekaligus melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia, Triawan Munaf di Surabaya pada Kamis, (15/11/2018).
MoU dilakukan sebagai landasan pelaksaan berbagai program Bekraf dalam pengembangan ekonomi kreatif di Surabaya. kerjasama ini juga sebagai cara Pemerintah Kota Surabaya semakin memberi perhatian kepada pelaku ekonomi kreatif, termasuk menyediakan tempat bekerja bersama arau coworking space Koridor di Gedung Siola Jalan Tunjungan Surabaya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Risma mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan ruang yang diberikan Bekraf untuk anak muda di Kota Pahlawan. “Anak muda di Surabaya ingin belajar sekaligus meningkatkan industri kreatif untuk memperbaiki kualitas produksi lokal yang bisa dibawa ke tingkat dunia,” ujarnya.
Wali Kota Risma menekankan kepada anak muda agar menggali dan mengembangkan potensi salah satunya melalui acara seperti ini agar mampu berprestasi.
KOMPAS/ AGNES SWETTA PANDIA
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kepala Bekraf Trisawan Munaf menandatangani nota kesepahaman terkait pengembangan ekonomi kreatif Di Surabaya, pada rangkaian Startup Summit 2018 di Surabaya, Kamis (1//11/2018)
“Ayo kembangkan kekayaan lokal dari nenek moyang yang mampu menarik wisatawan asing untuk datang ke Surabaya, karena kota ini sangat banyak destinasinya,” tegasnya.
Ayo kembangkan kekayaan lokal dari nenek moyang yang mampu menarik wisatawan asing untuk datang ke Surabaya, karena kota ini sangat banyak destinasinya
Melalui acara ini, Risma meminta agar anak muda mengasah ilmu yang diperoleh lalu mengembangkan talenta dan menghasilkan karya. Sebab, kata dia, industri kreatif adalah industri yang tidak mati sampai kapanpun. “Tidak ada istilah lelah untuk belajar dan berkarya,” tuturnya.
Capaiankinerja
Kepala Bekraf Indonesia Triawan Munaf menuturkan, Bekfest merupakan festival kinerja atau ajang bagi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk menyampaikan hasil capaian kinerjanya kepada masyarakat luas dalam membentuk ekosistem ekonomi kreatif (ekraf) nasional.
Bekfest juga sebagai bentuk dukungan dan apresiasi kepada pelaku ekraf yang telah ikut berkontribusi terhadap kemajuan Bekraf Indonesia serta meningkatkanawareness masyarakat terhadap potensi Bekraf yang dimiliki.
Sepanjang acara ini peserta bisa mendapatkan gambaran apa saja yang telah dilakukan ekraf dalam mewujudkan Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi kreatif dunia ke depan.
Disampaikan Triawan, kehadiran ekonomi kreatif dinilai memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional yang mampu menyumbang Pendapatan Dometik Bruto (PDB) hingga Rp 922 triliun pada 2016.
Angka ini, lanjutnya, diprediksi terus naik setiap tahunnya sekitar 10 persen sehingga pada 2017 diprediksi mencapai lebih dari Rp 1.000 triliun. “Salah satunya melalui ruang kreasi semacam film, musik, fashion dan kuliner,” sambung Triawan.
Dengan diselenggarakannya Bekraf Festival di Surabaya, Triawan berharap masyarakat dapat lebih paham dan peduli terhadap perkembangan ekonomi kreatif di daerahnya dan terus konsisten dalam berkontribusi memajukan ekonomi kreatif di Indonesia.
Selain itu, penyelenggaraan Bekfest 2018 membawa dampak positif bagi ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia, akademisi, sektor bisnis, pemangku kepentingan ekonomi kreatif dan masyarakat luas bahkan menyentuh level pelajar dan mahasiswa.
Usai membuka acara, Wali Kota Risma bersama Triawan meninjau garapan kerajinan tangan anak muda dari beberapa daerah antara lain, Bangka Belitung, Siak, Singkawang, Wakatobi dan Sumbawa.
Sebelun Penyelengaraan Bekfest 2018, yang bersamaan dengan Startup Summit 2018 yang yang diikuti pelaku usaha rintisan dari 200 negara, Risma terus mengajak anak muda, mahasiswa di Surabaya agar hadir pada rangkaian acara.
Membantu anak muda
Bekfest menurut Risma upaya dari pemerintah untuk bisa membantu kalian semua anak muda supaya bekerja di sektor industri kreatif. Selama acara berlangsung, peserta bisa berbincang langsung dengan para artis, belajar langsung dengan pelaku industri kreatif.
Apapun bentuknya, mungkin seperti kerajinan, komik atau film dan karya lain nanti bisa difasilitasi hak cipta dan hak patennya oleh Bekraf
Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk belajar dan menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan bertanya sesuatu yang mungkin tidak paham soal industri kreatif. Dalam acara ini Bekraf akan memberikan fasilitas kepada para pelaku yang sudah punya produk atau masih dalam pembuatan produk.
"Apapun bentuknya, mungkin seperti kerajinan, komik atau film dan karya lain nanti bisa difasilitasi hak cipta dan hak patennya oleh Bekraf,” ujar Risma.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Warga memanfaatkan Co Working Space Koridor di gedung Siola, Surabaya, Kamis (17/8/2017). Tempat yang dibangun Pemerintah Kota Surabaya itu memberi ruang bagi kaum muda kreatif untuk mengembangkan dan merealisasikan ide-idenya.
Menurut Wali Kota Risma, hal ini sangat penting bagi para pelaku industri kreatif. Sebab, jangan sampai di kemudian hari karya atau produknya dicuri oleh orang lain. Hal ini sudah pernah terjadi di Surabaya, salah satu startup Surabaya sudah diambil orang lain. “Ini penting ke depan jangan sembrono. Jangan sampai karya kalian ada yang mencuri, sehingga kerja keras yang sudah bertahun-tahun hilang seketika,” imbuhnya.
Untuk itu Risma meminta anak muda Surabaya meninggalkan sementara hal-hal yang kurang penting. Sebab, kesemapatan Bekfest ini untuk masa depan anak muda, keluarga, bangsa dan Negara. “Ayo datang, jangan melewatkan kesempatan ini mumpung acara ini ada di Surabaya,” ujarnya.
Wali Kota Risma menambahkan, untuk menggelar acara ini tidak mudah. Bahkan, ia harus berkali-kali mengunjungi Bekraf dan Startup Nation Summit (SNS), untuk meyakinkan mereka agar menggelar acara di Surabaya. Maka pada acara ini didatangkan pembicara dari Indonesia dan luar negeri, termasuk dari Google, Facebook dan Instagram serta Wakil Wali Kota Liverpool.