Kedewasaan, Warna, dan Kekuatan Karya Akan Ditampilkan
Oleh
Ismail Zakaria
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Penonton dan penikmat seni pertunjukan kembali akan dimanjakan oleh pertunjukan tari, teater, dan musik tradisi dalam Kaba Festival 2018 yang diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat, 26 November-2 Desember 2018. Festival salah satunya bertujuan untuk memperkenalkan seni pertunjukan Minangkabau kepada dunia.
”Festival 2018 tetap akan menghadirkan berbagai karya luar biasa dari seniman yang hadir tidak hanya dari dalam, tetapi juga luar negeri. Penonton akan menemukan kedewasaan, warna, dan kekuatan karya-karya yang ditampilkan para seniman,” kata Direktur Kaba Festival Angga Djamar di Padang, Kamis (15/10/2018).
Penyelenggaraan Kaba Festival 2018 merupakan kerja sama Nan Jombang Dance Company dan Komunitas Galombang Minangkabau bekerja sama dengan platform pendukung kegiatan seni budaya di Indonesia dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kebudayaan Sumbar, serta didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, dan Bakti Budaya Djarum Foundation.
Kaba Festival 2018 akan dipusatkan di Ladang Tari Nan Jombang di kawasan Balai Baru, Kuranji, Kota Padang. Ladang Tari Nan Jombang merupakan tempat berkegiatan Nan Jombang Dance Company, juga lokasi penyelenggaraan Kaba Festival selama tiga tahun berturut-turut dari 2014-2016.
Pada 2017, penyelenggaraan Kaba Festival dilangsungkan di Taman Budaya Sumatera Barat. Festival kembali ke Ladang Tari Nan Jombang karena saat ini Taman Budaya Sumbar sedang dalam proses pembangunan gedung baru.
Dari Indonesia, karya-karya akan ditampilkan dari Aco Dance Company (Makassar), Aqick Percussion (Jakarta), Impessa Dance Company (Padang), Komunitas Tari Galang Performing Art (Padang), Pusat Latihan Tari Laksemana (Riau), Rianto (Banyumas-Jepang), dan Rumah Gadang Dance Company (Solok, Sumbar).
Selain itu, akan ada penampilan dari Rumah Seni Balai Proco (Riau), Sukri Dance Theatre (Padang Panjang, Sumbar), Tantra Dance Theatre (Padang), dan Widyarini NJ (Jakarta). Sementara seniman dari luar negeri adalah Gerard Mosterd dari Amsterdam (Belanda), Mic Guillaumes (Perancis), Su-En Butoh Company (Swedia), dan Strut Dance (Australia).
Wadah
Istilah Kaba Festival mulai digunakan sejak 2014. Meski demikian, kegiatan sebagai wadah untuk memperkenalkan kekayaan tradisi Minangkabau telah banyak dilakukan oleh seniman Sumbar puluhan tahun sebelumnya.
Pada 1988, ada kegiatan Gelanggang Tari Sumatera yang menjadi cikal bakal festival. Pada tahun 2000-an, kegiatan ini berganti nama menjadi Padang Bagalanggang.
Menurut pemimpin Komunitas Gelombang Minangkabau Ery Mefri, pada 2014, Kaba Festival diselenggarakan secara swadana oleh Nan Jombang Dance Company didukung lima seniman Sumbar yang kemudian membentuk komunitas Gelombang Minangkabau.
Kelima seniman itu adalah Ery Mefri dari Nan Jombang Dance Company, S Metron Masdison (Ranah Performing Arts Company), Joni Andra (Impessa Dance Company), Hasanawi (Langkok Grup), dan Irmun Krisman (Parewa Limo Suku).
”Lima kelompok seni ini mewakili tiga genre seni pertunjukan, yakni tari, musik, dan teater yang berakar pada tradisi Minangkabau,” kata Ery.
Menurut Ery, banyak pelaku seni di Sumbar memiliki potensi. Hanya, mereka tidak memiliki banyak ruang untuk tampil. Oleh karena itu, seperti tujuan awal, Kaba Festival lahir sebagai wadah yang memberikan kesempatan kepada pelaku seni Sumbar agar semakin dilihat dan dikenal dunia.
”Proses sebuah karya seni tidak bisa instan selesai dalam satu dua bulan saja. Harus ada proses panjang yang berkelanjutan selama bertahun-tahun agar karya semakin matang sehingga bisa dinikmati. Proses itulah yang menjadi ciri khas para seniman yang akan terjun di Kaba Festival,” ujar Ery.
Oleh karena itu, menurut Angga, Kaba Festival 2018 tahun ini sekaligus menjadi momen refleksi dari perjalanan panjang berkarya lewat program ”60 35 30”, yakni dalam bentuk kegiatan Pameran Quotes 60 Tahun Ery Mefri, Pameran 35 Tahun Perjalanan Nan Jombang Dance Company, dan pameran Foto 30 Tahun Kiprah Nan Jombang Dance Company menyelenggarakan festival seni pertunjukan.