Tanggul Jebol, Rumah dan Sawah di Serdang Bedagai Terendam Banjir
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
SEI RAMPAH, KOMPAS – Tiga desa di Kecamatan Sei Bamban dan dan satu desa di Kecamatan Dolok Masihul, di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Kamis (15/11/2018) siang diterjang banjir. Banjir tanpa hujan itu terjadi akibat tanggul Sungai Belutu jebol di Desa Mala Sori, Kecamatan Dolok Masihul. Sebanyak 448 rumah dan 298 hektar sawah terendam dengan ketinggian air 20-50 centimeter.
“Kami berupaya agar tanggul jebol tersebut bisa segera tuntas diperbaiki sebelum hujan turun. Untuk sementara kami membuat tanggul darurat agar air tidak terus keluar dari sungai tersebut,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Hendri Suharto.
Tiga desa di Sei Bamban yang diterjang banjir yakni Desa Sukadamai, Desa Sei Belutu, dan Desa Bakaran Batu. Sementara, di Kecamatan Dolok Masihul desa yang terendam adalah Desa Mala Sori.
Hendri mengatakan, personil BPBD Kabupaten Serdang Bedagai bersama masyarakat sedang memperbaiki tanggul jebol tersebut. Pemerintah pun sudah menyediakan 50 sak semen dan bahan bangunan lainnya agar tanggul tersebut bisa segera diperbaiki.
Meskipun diterjang banjir, warga masih bisa bertahan tinggal di rumahnya karena ketinggian air tidak terlalu besar. Selain menggenangi rumah, banjir tersebut juga menggenangi jalan sehingga kendaraan cukup sulit melintas kawasan yang terdampak banjir.
Justinus Tamba, warga Serdang Bedagai, mengatakan, kerugian yang paling besar yang dialami warga adalah rusaknya sawah. Sebagian besar sawah tersebut masih baru ditanam padi dalam dua pekan ini. “Banjir merusak tanaman padi dan seluruh tanaman padi kemungkinan rusak dan harus diganti lagi dengan tanaman yang baru,” katanya.
Justinus mengatakan, warga juga kesulitan masuk ke desa-desa di wilayah banjir karena jalan terendam air hingga ketinggian 50 sentimeter. Selain menggenangi sawah dan jalan, tempat usaha warga seperti usaha pembuatan batu bata juga banyak yang terendam banjir.
Sejauh ini banjir hanya menggenangi jalan-jalan dan perumahan di sekitar desa, belum sampai ke jalan nasional Medan – Tebing Tinggi. “Mudah-mudahan tanggul itu segera diperbaiki sebelum hujan turun. Kalau sampai hujan turun, banjir bisa semakin parah hingga menggenangi jalan nasional,” kata Justinus.