Antisipasi Bencana, TNI dan Polri di Jabar Siagakan Pasukan
Oleh
Samuel Oktora
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS - Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Kodam III Siliwangi menyiagakan pasukan guna menanggulangi bencana yang kemungkinan terjadi selama musim hujan saat ini.
“Dalam hal penanggulangan bencana alam, pemimpin sektornya adalah BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). TNI dan Polri sifatnya mendukung. Pasukan telah disiagakan, dan personel siap diturunkan melihat situasi dan kondisi di lapangan, seperti kejadian banjir bandang di Tasikmalaya baru-baru ini, juga musibah pesawat Lion Air yang jatuh di Karawang, Polri juga menurunkan personel membantu evakuasi,” kata Kepala Polda Jabar Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto seusai memimpin Apel Siaga Penanggulangan Bencana Alam di Wilayah Jabar Tahun 2018 di depan gerbang Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (15/11/2018).
Apel siaga bencana itu digelar mengingat kini memasuki musim hujan, dan di wilayah Jabar karena curah hujan yang tinggi dengan durasi lama berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor. puting beliung, dan banjir.
“Kegiatan saat ini selain dimaksudkan untuk mengecek kesiapan personel juga peralatan yang akan digunakan masih layak pakai atau tidak. Jangan sampai ketika dibutuhkan alatnya rusak, dan ini setelah dicek semua bisa digunakan,” ujar Agung.
Agung juga menyinggung, kewaspadaan seluruh instansi terkait harus ditingkatkan apalagi menghadapi puncak musim hujan.
Berdasarkan data dari BPBD Jabar dari Januari – 13 November 2018 telah terjadi bencana alam mencapai 1.325 kejadian, meliputi tanah longsor, puting beliung, banjir, kebakaran hutan, kebakaran hunian, gempa bumi, dan gelombang pasang, yang mengakibatkan korban meninggal, luka-luka, dan kerusahan sarana dan prasarana.
“Semua wilayah tetap harus diwaspadai, meski sejauh ini dari bencana banjir dan longsor masih terjadi di wilayah Jabar tengah dan selatan,” ucap Agung.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Dicky Saromi, pihaknya bersama jajaran BPBD kabupaten/ kota se-Jabar telah menyiapkan langkah-langkah guna menghadapi kemungkinan terjadinya banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang tinggi.
“Kami juga sudah menginventarisir kesiapan dan pengerahan SDM, peralatan, dan logistik yang diperlukan guna penanganan apabila terjadi bencana,” ucap Dicky.
Persiapan itu juga mengacu dari perintah yang dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur Jabar Nomor 362 / Kep.1211-BPBD/2018 tentang penetapkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Jabar. Status siaga darurat bencana itu ditetapkan selama 7 bulan, mulai dari 1 November 2018 – 31 Mei 2019.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.