MEDAN, KOMPAS – Asosiasi Pengusaha Indonesia Sumatera Utara menawarkan sejumlah peluang investasi di Sumut dalam Asian Energy Forum 2018 di Medan, Sumatera Utara, Senin (12/11/2018). Sumut dinilai mempunyai potensi industri yang cukup besar karena mempunyai infrastruktur yang baik dan merupakan sentra bahan baku sawit dan karet.
“Saat ini Sumatera Utara juga sudah mempunyai infrastruktur yang cukup baik. Ada Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, kawasan industri, pelabuhan internasional, bandara internasional, jalan tol, dan jaringan kereta api,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut Parlindungan Purba dalam acara Asian Energy Forum 2018, di Medan, Senin (12/11/2018).
Forum tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan Badan Koordinasi Penanaman Modal Fritz Horas Silalahi, dan Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Aceh Sabri Basyah.
Parlindungan mengatakan, forum itu secara khusus menawarkan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun, kawasan pariwisata Danau Toba, dan pengembangan pariwisata Nias. Para investor yang hadir dari Korea Selatan, China, Jepang, Hongkong, dan Singapura, kata Parlindungan, tertarik berinvestasi di Sumut.
Parlindungan yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Sumut mengatakan, KEK Sei Mangkei mempunyai potensi yang sangat besar karena berada di dekat Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung, di Kabupaten Batu Bara, yang akan direncanakan beroperasi tahun ini. Pelabuhan itu dinilai sangat strategis karena berhadapan langsung dengan Selat Malaka, jalur perdagangan dunia paling padat.
Selain itu, KEK Sei Mangkei juga terhubung rel kereta api ke Pelabuhan Kuala Tanjung maupun Pelabuhan Belawan di Medan. Bahan baku yang ada juga melimpah karena berada di tengah sentra perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet. “Semua ini akan menciptakan efisiensi dan meningkatkan daya saing industri Indonesia,” kata Parlindungan.
Musa menyatakan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berharap investasi di Sumut bisa terus bertumbuh agar dapat menciptakan lapangan kerja. Pengembangan KEK Sei Mangkei, kata Musa, menjadi salah satu prioritas mereka.
Musa menjelaskan, mereka membuka peluang investasi dalam pengembangan pariwisata Danau Toba khususnya di bidang perhotelan, restoran, dan pengembangan destinasi wisata. Sebagai salah satu destinasi prioritas nasional, Danau Toba terus berbenah. “Akses dan infrastruktur pariwisata di kawasan Danau Toba kini semakin baik. Ini menjadi peluang investasi,” kata Musa.
Kawasan Danau Toba, kata Musa, saat ini sudah bisa dijangkau dengan penerbangan langsung dari Jakarta dan Malaysia. Penerbangan langsung dari Malaysia tidak hanya memudahkan warga Malaysia datang ke kawasan Danau Toba, tetapi juga wisatawan dari negara lain seperti Eropa dan China yang selama ini banyak berkunjung ke Malaysia.
Musa berharap, pertemuan itu bisa memberikan gambaran kepada investor tentang peluang-peluang investasi di Sumut.
Sabri mengatakan, produksi minyak sawit mentah (CPO) di Indonesia yang melimpah merupakan salah satu peluang untuk mengembangkan energi terbarukan berbasis minyak sawit.