IDI RAYEUK, KOMPAS — Petugas gabungan meringkus tersangka bandar narkoba jaringan Malaysia-Aceh. Satu orang tewas ditembak petugas dan tiga orang ditahan. Petugas menemukan barang bukti sabu 38 kilogram dan ekstasi 15.000 butir di kebun sawit.
Humas Badan Narkotika Nasional Sulisyandri Atmoko yang dihubungi pada Kamis (8/11/2018) mengatakan, empat orang yang diduga anggota jaringan narkoba internasional itu adalah Burhanuddin (37), Saiful Nursin (43), Muhammas Fauzi (31), dan Munsilin. Satu tersangka, yakni Burhanuddin, tewas ditembak petugas.
Operasi penindakan kasus itu melibatkan petugas dari BNN, BNNP Aceh, TNI AL, dan Bea Cukai Provinsi Aceh. Operasi gabungan dilakukan sejak beberapa waktu lalu.
Pada Rabu, (7/11/2018), petugas menindak Burhanuddin di kawasan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Burhanuddin sebelumnya telah ditetapkan masuk dalam daftar pencarian orang.
Burhanuddin adalah pemasok narkotika jenis sabu dan ekstasi kepada mantan anggota DPRD Kabupaten Langkat bernama Ibrahim alias Hongkong. Ibrahim telah ditangkap BNN saat kampanye untuk Pemilu Legislatif 2019 beberapa saat lalu.
Karena hendak melarikan diri saat ditangkap, Burhanuddin dilumpuhkan dengan tembakan. Ia meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit.
Setelah penembakan Burhanuddin, petugas melakukan pengembangan. Operasi dilakukan di kawasan Langsa dan Kecamatan Peureulak, Aceh Timur.
Petugas menangkap Saiful di Langsa, Rabu pukul 16.30. Dari Saiful, petugas melacak Fauzi dan Munsilin.
Pada Kamis pagi, petugas mengetahui keberadaan Fauzi dan Munsulin dan langsung meringkus tersangka di Aceh Timur. Ketiga orang ini diduga jaringan atau orang suruhan Burhanuddin.
Dari ketiganya, petugas menemukan sabu yang disimpan dalam karung dan disembunyikan dalam semak-semak di area perkebunan sawit di Peureulak, Aceh Timur. ”Hitungan sementara barang bukti sekitar 38 kilogram sabu dan ekstasi 15.000 butir, tetapi nanti akan dihitung kembali,” kata Sulisyandri.
Menurut Sulisyandri, sabu diselundupkan ke Aceh melalui jalur laut Selat Malaka yang menghubungkan Malaysia dengan Aceh bagian timur-utara. Kasus penyelundupan sabu kerap ditindak oleh BNN di kawasan tersebut.