JAMBI, KOMPAS — Kabupaten Bungo di Provinsi Jambi menaikkan status menjadi Siaga Bencana Banjir dan Longsor, Rabu (7/11/2018), setelah meluapnya air Batang (Sungai) Bungo sejak Selasa lalu. Sebanyak 647 rumah di tiga desa di wilayah itu terendam banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah mengatakan, status kebencanaan ditingkatkan di wilayah itu akibat luapan air yang cukup drastis di Batang Bungo. Ada pula banjir kiriman dari hulunya di wilayah Sumatera Barat. ”Sehingga statusnya langsung dinaikkan menjadi Siaga Bencana Banjir dan Longsor,” katanya, seusai rapat teknis penanggulangan bencana banjir, di Jambi.
Banjir merendam 275 rumah di Desa Rantau Ikil, 225 rumah di Desa Pulau Jelmu, dan 147 rumah di Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo. Banjir merendam sejak Selasa lalu. Namun, kata Bachyuni, sejauh ini sebagian besar warga masih bertahan di rumah. Ada pula yang mengungsi di rumah kerabatnya. ”Kami tetap siapkan tenda pengungsian, tetapi sejauh ini warga belum ada yang mengungsi di tenda,” katanya.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Provinsi Jambi, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi sepanjang pekan ini. Potensi itu menyebar hampir merata di sembilan kabupaten dan kota, mulai dari pesisir di wilayah timur hingga dataran tinggi di bagian barat Jambi. Penyebabnya adalah massa udara basah lapisan rendah yang terkonsentrasi di sebagian besar wilayah Sumatera, termasuk Jambi.
Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Thaha Jambi Addi Setiadi mengimbau masyarakat mengantisipasi dampak tersebut. ”Masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan jalanan licin,” tuturnya, Rabu.
Debit air Sungai Batanghari pun meningkat drastis pada pekan ini. Tinggi muka air di sejumlah sungai pun naik hingga di atas normal. Sungai Batanghari di pos pemantauan Tanggo Rajo, Kota Jambi, misalnya, sudah mencapai titik 12,05 meter. Itu melebihi tinggi muka air normal yang 8 hingga 12 meter.