Bantuan Air Tetap Diberikan Meski Hujan Mulai Turun
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS-Meski hujan mulai turun di sebagian wilayah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, bantuan air bersih untuk daerah yang mengalami krisis air masih terus dilakukan oleh pemerintah daerah. Bantuan air bersih (dropping) ini akan dilakukan sampai kebutuhan air bersih warga tercukupi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bambang Istiawan, Senin (5/11/2018), mengatakan, hujan belum menjangkau semua wilayah. Itupun, durasi hujan masih singkat dan volume air yang turun masih kecil.
“Istilahnya hujan baru membasahi permukaan tanah. Belum menambah debit sumber air warga sehingga bantuan air masih terus kami lakukan. Belum tahu sampai kapan batas waktunya. Kalau kebutuhan air warga sudah terpenuhi maka baru kita hentikan,” ujarnya.
Menurut Bambang daerah yang mengajukan bantuan air bersih terus bertambah. Jika awal September lalu hanya ada dua desa di Kecamatan Jabung, yakni Desa Kemiri dan Jabung, maka awal November ini ada sembilan desa di tujuh kecamatan yang mengajukan dan mendapatkan bantuan air dengan jumlah penduduk total lebih dari 10.000 jiwa. “Bantuan air diberikan dua-tiga tanki atau 15.000 liter untuk tiap desa dan diberikan secara bergantian,” katanya.
Menurut Bambang kemarau tahun ini lebih lama dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu, misalnya, bulan Oktober sudah hujan sehingga bantuan air dihentikan lebih awal. Untuk kemarau tahun ini diperkirakan hujan secara menyeluruh baru akan terjadi pada pertengahan November.
Dari pengamatan Kompas beberapa hari terakhir mendung tebal memang tampak menggelayut di sebagian wilayah Malang. Sebagian mendung itu turun sebagai hujan pada sore hari namun sebagian lainnya lenyap tertiup angin.
Bantuan air bersih juga masih dilakukan oleh BPBD Kabupaten Kediri. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri Randy Agatha mengatakan hari ini pihaknya mulai memberikan bantuan air bersih ke warga di Desa Gobang, Kecamatan Semen. Adapun bantuan air untuk warga Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten tetap diberikan sampai kebutuhan air mereka terpenuhi.
Di Kediri ada dua desa yang sejauh ini mendapatkan bantuan air. Untuk di Desa Sepawon bantuan air sudah diberikan sejak tiga pekan lalu dengan jumlah 24.000 liter air per hari.
“Di Sepawon ada 800 keluarga yang membutuhkan bantuan air. Sedangkan di Gobang masih didata karena baru hari ini diberikan bantuan air bersih,” ujarnya.
Di wilayah Kediri hujan belum turun merata. Menurut Randy ada beberapa daerah yang pada hari Sabtu kemarin turun hujan deras, seperti Kecamatan Pare dan Puncu. “Selama hujan belum turun merata dan kebutuhan air warga tercukupi maka bantuan air tetap kami berikan. Kami tidak memberikan batas waktu dan kuantitas air,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Klimatologi Karangploso Malang, Anung Suprayitno, mengatakan berdasarkan prakiraan, musim penghujan wilayah Kabupaten Malang baru akan turun pada Bulan November ini. Sedangkan wilayah Malang timur memulai musim hujan lebih dulu, yakni akhir Oktober.
Saat ini, menurut Anung telah memasuki musim pancaroba. Adapun hujan yang turun pada umumnya masih berdurasi sebentar meskipun deras. Wilayah yang terguyur hujan juga belum menyeluruh. Iapun mengingatkan, selama pancaroba rawan akan potensi angin kencang dan petir.