MAGELANG, KOMPAS- Ramainya aktivitas berlibur dan bepergian akan menjadi faktor dominan pemicu inflasi akhir tahun. Ini adalah kondisi yang setiap tahun selalu terjadi dan tidak mungkin dicegah.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo mengatakan, sekalipun aktivitas masyarakat tidak mungkin dicegah atau dilarang, pihaknya, bersama dengan tim pengendali inflasi daerah (TPID), tetap akan berupaya menggendalikan tingkat inflasi.
“Kami memang tidak bisa melarang masyarakat bepergian. Namun, kami bersama TPID, bisa melakukan upaya pengendalian inflasi seperti dengan mengendalikan harga, dan meminta agar penyedia jasa transportasi agar tidak menetapkan harga tiket yang terlalu ekstrem,” ujarnya, saat ditemui di sela-sela acara peresmian BI Corner di gedung perpustakaan Universitas Tidar Magelang, Kota Magelang, Jawa Tengah,
Akhir tahun ini, inflasi di Jawa Tengah diprediksi mencapai 3,5 persen, dengan deviasi +1 atau -1 persen.
Bulan Oktober lalu, tingkat inflasi mencapai 2,13 persen. Bulan lalu, inflasi dipicu antara lain oleh kenaikan harga BBM, tingginya harga cabai dan jeruk.
Non tunai
BI juga terus mendorong peningkatan pembayaran transaksi belanja secara nontunai. Seiring dengan tujuan tersebut, maka akhirnya BI meluncurkan program gerbang pembayaran nasional (GPN). GPN adalah sistem jaringan antarbank, yang melokalisasi sistem pembayaran di Indonesia, yang sebelumnya terkonsentrasi pada produk pembayaran internasional seperti Visa dan Mastercard. Masyarakat bisa melokalisasi sistem pembayaran ini dengan menukar kartu debet yang dimiliki, yang semula berlogo Visa atas Mastercard, menjadi berlogo Garuda.
GPN ini, juga direspon baik oleh masyarakat Jawa Tengah. “Sejak me-launching GPN pada Agustus lalu, kini, jumlah kartu debet yang telah ditukar dengan kartu berlogo Garuda, telah mencapai sekitar 3.000 kartu,” ujarnya.
Aktivitas pembayaran non tunai di Jawa Tengah, menurut dia, saat ini juga terus meningkat. Hal ini antara lain terlihat dari perubahan perilaku dan semakin seringnya masyarakat saat ini berbelanja secara online, daripada berbelanja dengan datang langsung ke toko.