Pasca-kebakaran, Pedagang Pasar Legi Mulai Berjualan
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Seusai peristiwa kebakaran hebat melanda Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Senin (29/10/2018), sejumlah pedagang mulai berjualan kembali. Mereka berjualan di lapak-lapak seadanya di pinggir Jalan S Parman, depan Pasar Legi.
”Baru hari ini jualan lagi. Kemarin masih cari-cari tempat dulu,” ujar Sulastri, pedagang nanas dan kolang-kaling yang berjualan di pinggir Jalan S Parman, persis di depan Pasar Legi, Rabu (31/10/2018).
Hari pertama berjualan setelah kebakaran, Sulastri mengaku tidak berani menyiapkan barang dagangan dalam jumlah banyak. Karena itu, ia belum kulakan dan hanya menjual stok sisa sebelum kebakaran.
”Pelanggan, kan, belum tahu tempat saya berjualan sekarang. Penjualan pasti turun sehingga belum banyak menyediakan dagangan,” katanya.
Seperti Sulastri, Lia Firikawati, pedagang bawang putih dan kacang tanah, juga berjualan di pinggir Jalan S Parman di depan Pasar Legi. Untuk menggelar dagangan, Lia membuat lapak seadanya serta memasang payung besar untuk peneduh. ”Semua barang ini baru kulakan tadi karena saya sudah tidak punya stok. Semua yang ada di kios pasar habis terbakar,” katanya.
Lia mengaku mengalami kerugian hingga sekitar Rp 50 juta karena bawang putih, kacang tanah, dan barang-barang dagangan lain yang tersimpan di kios ludes terbakar. Meskipun sudah tidak punya stok barang dagangan, ia harus bisa segera berjualan lagi sehingga mencari tempat seadanya. Sebab, jika tidak segera berjualan, maka tidak akan memperoleh penghasilan untuk keluarga.
”Kalau tempat (pasar darurat) yang disediakan sudah jadi, saya akan mengikuti. Kalau disuruh pindah, ya, pindah. Untuk sementara di sini dulu, yang penting bisa untuk jualan,” katanya.
Secara terpisah, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, penyiapan lahan untuk pasar darurat sudah dilakukan. Menurut rencana, pasar darurat akan dibangun di pinggir kanan dan kiri Jalan Sabang dan Jalan Lumban Tobing sehingga lokasinya tidak jauh dari Pasar Legi. Setelah penyiapan lahan selesai, pengerjaan fisik pembuatan pasar darurat dilakukan pada Senin (5/11/2018). Selama menempati pasar darurat, para pedagang tidak akan ditarik retribusi.