AMBON, KOMPAS - Hingga Kamis (25/10/2018) malam, Presiden Joko Widodo belum memastikan akan menghadiri pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik nasional pertama di Ambon, Sabtu (27/10/2018). Namun, umat Katolik sangat berharap Presiden Jokowi bisa datang membukanya.
Ketidakhadiran Jokowi tentu akan menimbulkan reaksi beragam. "Awalnya Presiden berjanji untuk datang namun saat ini informasi tersebut menjadi tidak jelas," kata Kepala Bidang Humas Pemprov Maluku Bobby Palapia.
Soal ketidakehadiran Presiden Jokowi disampaikan oleh Kepala Penerangan Kodam XVI/Pattimura Kolonel (Arm) Sarkistan Sihaloho. "Jika Presiden jadi datang, paling lama dua hari sebelumnya sudah ada tim dari pasukan pengaman presiden sudah tiba. Hingga Kamis sore belum ada tanda-tanda," kata Sarkistan.
Bobby menambahkan, jika pada akhir Presiden tidak jadi datang, hal itu akan menimbulkan kekecewaan bagi umat Katolik. Begitu juga masyarakat Maluku. Pesta Paduan Suara Gerejani ini merupakan yang pertama kali.
Berkaca pada kegiatan keagamaan skala nasional di Ambon sebelumnya, MTQ tahun 2012 dan Pesta Paduan Suara Gerejawi Kristen Protestan tahun 2015 sama-sama dibuka oleh Presiden. "Tentu terasa sempurna, jika Presiden berkenan hadir," ujar Bobby.
Gubernur Maluku Said Assagaff usai memantau gladi resik acara pembukaan di Lapangan Merdeka Kota Ambon, Kamis malam, mengatakan dirinya baru saja ditelepon oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan. Dalam pembicaraan mereka, Jonan mengatakan bahwa dirinya yang akan mewakili Jokowi.