Cuci Tangan Pakai Sabun Turunkan Angka Kejadian Diare
Oleh
Megandika Wicaksono
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Gerakan cuci tangan pakai sabun digiatkan melalui kampanye kesehatan hari cuci tangan pakai sabun sedunia tingkat Kabupaten Banyumas yang digelar di SD Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Selasa (23/10/2018). Mencuci tangan dengan sabun merupakan langkah sederhana dan efektif untuk memutus penularan penyakit dan mencegah potensi stunting.
”Cuci tangan pakai sabun sebelum makan, sesudah makan, sesudah buang air besar, sebelum dan sesudah menceboki pantat anak, serta sebelum memegang bayi ini bisa menurunkan angka kejadian diare 40 persen,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Agus Nugroho di Purwokerto.
Agus menyampaikan, hal itu berkaitan erat dengan upaya mencegah kasus stunting kepada anak. ”Dampaknya dengan isu stunting saat ini sangat berhubungan. Karena kalau bayi itu sering diare, asupan gizi bayi akan berkurang dan bisa mengalami stunting atau kuntet atau kerdil,” kata Agus.
Stunting, lanjut Agus, masih terus menjadi perhatian bersama karena hingga saat ini di Banyumas masih ada 10 desa yang masuk dalam intervensi stunting.
Melalui gerakan cuci tangan ini, kata Agus, diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan secara khusus melatih anak-anak sejak dini untuk terbiasa cuci tangan pakai sabun. ”Ini juga memotivasi anak untuk berlatih hidup bersih dan sehat,” katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas Erna Husein menyampaikan, kebiasaan cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku sederhana dan efektif mendukung kesehatan. ”Sering orang mengabaikannya bahwa kesehatan bukan segala-galanya, melainkan segala-galanya tanpa kesehatan juga tidak ada gunanya,” kata Erna.
Ia menyampaikan, kesehatan itu sangat penting dan mahal. ”Oleh karena itu, pencegahan itu lebih utama dan perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak dini, yaitu terbiasa mencuci tangan pakai sabun. Juga menanamkan nilai-nilai keimanan karena kebersihan merupakan sebagian dari iman,” katanya.
Menurut Erna, mencuci tangan pakai sabun merupakan salah satu cara memutus mata rantai penularan kuman-kuman penyakit, salah satunya diare. ”Ini mudah bagi kita, tetapi biasanya disepelekan, padahal manfaatnya sangat besar sekali untuk kita,” ujarnya.
Di SD Universitas Muhammadiyah Purwokerto tersebut, gerakan cuci tangan pakai sabun diikuti 355 siswa-siswi bersama dengan 35 guru dan karyawan sekolah. ”Saya biasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,” ujar Yusuf (10), salah satu siswa kelas V.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.