Tahun ini petani Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur beruntung. Di saat daerah lain, sawahnya tak bisa ditanami, mereka panen raya semangka.
Varietas semangka yang ditanam yakni semangka madu, semangka inul, semangka sunrise dan semangka kuning yang dikembangkan. Buah terbesar tahun ini untuk masing-masing varietas diberi hadiah kambing. Urutan terbesar kedua mendspatkan alat semprot elektrik (sprayer otomatis), sedang peringkat ketiga mendapatkan sprayer manual. Tahun ini semangka terbeaar berukuran 8,4 kilogram.
Kegembiraan petani Latukan tidak hanya dinikmati sendiri. Mereka berbagi dengan warga luar desa bahkan luar daerah, dalam ajang "Latukan Pesta Semangka". Pada Sabtu (20/10/2018) diisi dengan wisata edukasi semangka untuk para siswa.
Pada Minggu (22/10/2018) menjadi puncak pesta. Sejak pukul 07.00-12.00, tercatat 8.000 pengunjung yang menikmati petik, timbang dan bayar semangka di sawah. Mereka yang tak betah berpanas-panas bisa membeli semangka di stan bazar dengan harga Rp 6.000 -Rp 8.000 per kilogram.
Warga juga bisa menikmati 16 gunungan semangka untuk berfoto ria. Sekitar pukul 15.00, semangka dalam gunungan itu satu per satu dibagikan gratis kepada pengunjumg untuk dimakan bersama atau dibawa pulang.
Bukan hanya warga yang larut dalam gembira. Bupati Lamongan Fadeli, Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan Yuhronur Effendi dan sejumlah pejabat didampingi istri ikut dalam pesta. Mereka memetik langsung semangka di sawah lalu langsung dimakan bersama. *Rasanya sueger (segar sekali) dan manis,* kata Fadeli.
Fadeli berharap petani terus berinovasi sehingga produk semangka itu bisa diekspor. Ia berharap acara pesta semangka itu menjadi agenda rutin.
"Kalau bisa acaranya jangan cuma dua hari, tetapi bisa lima hari atau seminggu. Itu untuk memberikan kesempatan warga Lamongan yang merantau bisa ikut merasakan semangka Latukan," ujarnya.
Panitia Latukan Pesta Semangka Tejo Pujianto tidak menyangka antusiasme warga dan pengunjung sangat besar dan melebihi ekspektasi. Banyak yang dari luar desa bahkan luar daerah seperti Gresik, Surabaya juga Jember.
Tahun lalu, petani Latukan gagal panen semangka karena cuaca tak menentu dan ada serangan tikus. Tetapi itu merata di semua wilayah.
"Kini saat daerah lain tak bisa panen karena virus tapi panen kami melimpah. Satu hektar bisa mencapai 15 ton hingga 30 ton bergantung jenisnya," kata Tejo.
Rifky Eko Ferdianto, perusahaan yang memasok benih senang dengan semaraknya acara pesta semangka di Lamongan. Pihaknya juga mendukung pengembangan semangka di Jombang dan Jember.