Berpotensi Longsor, Warga Desa Poi Diminta Mengungsi
Oleh
Dionisius Reynaldo Triwibowo
·2 menit baca
PALU, KOMPAS — Setelah terjadi gempa bermagnitudo 7,4 di wilayah Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu, terjadi penumpukan longsor yang berada di dekat permukiman Desa Poi, Dolo Selatan, Kabupaten Sigi. Warga diminta mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Palu Cahyo Nugroho mengatakan, gempa bumi di hari naas itu memicu longsor di beberapa lokasi di Kabupaten Sigi. Material longsor di beberapa tempat kemudian menumpuk dan berpotensi menjadi aliran longsor baru.
”Potensi terjadi longsor dari tumpukan material itu besar, apalagi material longsoran itu berada di atas permukiman,” kata Cahyo di Palu, Jumat (19/10/2018).
Cahyo menambahkan, aliran material longsor bisa terjadi jika dipicu hujan dengan intensitas tinggi. Hal itu kemudian dilaporkan ke pihak pemerintah Kabupaten Sigi.
Bupati Sigi Irwan Lapata menjelaskan, pihaknya sudah mengeluarkan imbauan ke pihak kecamatan dan aparatur Desa Poi untuk mengungsikan warga ke wilayah yang lebih aman. Imbauan itu merupakan tindak lanjut dari prediksi BMKG Kota Palu.
”Sore ini sekda, bersama jajaran lainnya, akan mengadakan sosialisasi di Desa Poi agar masyarakat mau pindah,” kata Irwan.
Irwan menambahkan, dirinya tidak mau mengambil risiko atas potensi aliran longsoran tersebut. Ia bersama aparat keamanan juga akan tetap menjaga situasi di desa tetap aman.
Briptu Sapil, salah satu anggota Bintara Pembinaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas), mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan imbauan tersebut ke warga desa. Namun, sampai saat ini warga belum beranjak dari desa untuk mengungsi.
”Mereka khawatir kalau pergi dari desa nanti ternak hilang dicuri orang. Saat banyak orang saja ada pencuri ternak, apalagi saat kampung kosong,” kata Sapil.