Kini mengurus surat izin mengemudi hingga surat keterangan catatan kepolisian di Gresik, Jawa Timur, tidak lagi membayar dengan uang tunai. Kepolisian Resor Gresik menerapkan sistem pembayaran nontunai atau cashless payment system untuk pembayaran penerimaan negara bukan pajak.
Inovasi dan terobosan itu menjadi bagian upaya mendukung pemerintah mendorong terciptanya masyarakat nontunai dan memberikan kemudahan kepada warga terkait dengan pelayanan kepolisian. Melalui layanan cashless payment system (CPS) itu, masyarakat menjadi lebih mudah bertransaksi saat membayar biaya surat izin mengemudi (SIM) dan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).
Polres Gresik bekerja sama dengan Telkomsel, BRI, dan Go-Pay dalam mempermudah aplikasi layanan CPS. Masyarakat yang mengunakan Telkomsel T-Cash bisa langsung mengisi ulang uang elektronik atau e-money sesuai dengan kebutuhan. Dalam pembayaran di loket, masyarakat tinggal mengarahkan kamera telepon pintar ke QR code di layar loket pembayaran.
Peluncuran CPS yang dilakukan pada Rabu (17/10/2018) itu diapresiasi Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Brigadir Jenderal (Pol) M Iqbal, Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Muhammad Yusuf Ateh, serta Wakil Presiden Pemasaran dan Penjualan Telkomsel Jawa Bali Ericson Sibagariang.
Yusuf Ateh menilai, inovasi yang diterapkan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan birokrasi yang berkemajuan dengan menerapkan sistem teknologi informasi terkini.
Menghindari penyimpangan
CPS ini harus bisa dicontoh oleh polres lain karena bagus untuk menyongsong era teknologi informasi. ”Ini juga menghindari penyimpangan dan menciptakan birokrasi yang bersih dari korupsi,” ujarnya.
Wakil Kapolda Jawa Timur Brigjen (Pol) Mohammad Iqbal menilai, langkah Polres Gresik menerapkan sistem teknologi informasi terkini dalam melayani masyarakat merupakan sebuah kemajuan. Penerapan CPS merupakan bentuk peningkatan pelayanan publik.
”Kami optimistis tindak pelaku kejahatan juga akan ikut menurun jika CPS ini bisa dicontoh semua lembaga pemerintah ataupun Polri. Pembayaran tanpa uang akan mempersempit kejahatan, kami sangat apresiasi,” kata Iqbal.
Kepala Kepolisian Resor Gresik Ajun Komisaris Wahyu Sri Bintoro menjelaskan, CPS akan mempermudah layanan pembayaran perpanjangan SIM dan SKCK melalui pembayaran nontunai. Upaya itu juga untuk mempertahan Polres Gresik sebagai wilayah bebas korupsi. ”Inovasi itu juga untuk menghindari pungutan liar. Harapannya masyarakat lebih nyaman dan aman,” katanya.
Perwakilan Telkomsel, Ericson Sibagarian, mengutarakan, pihaknya mendukung penuh inovasi baru itu di kepolisian. Sejak awal pihaknya telah mengenalkan layanan pembayaran elektronik dari Telkomsel, T-Cash.
Layanan itu menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia dalam mengintegritaskan gaya hidup nontunai dalam kehidupan sehari-hari. ”Kami mendukung program pemerintah membangun pembayaran nontunai termasuk untuk urus SIM dan SKCK,” ujarnya.
T-Cash memberikan tambahan keuntungan berupa cash back hingga Rp 10.000 dan paket hingga 1 gigabita bagi masyarakat yang membayar mengunakan T-Cash untuk membayar PNBP SKCK atau SIM A/SIM C dengan periode tertentu pada CPS di Polres Gresik. ”Ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mendukung masyarakat nontunai,” ucapnya.
Dalam CPS, masyarakat juga bisa menggunakan Go-Pay untuk membayar tagihan sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan uang tunai. Selain itu, masyarakat bisa menggunakan uang elektronik, termasuk Brizzi dari BRI.
Sebelumnya, Polres Gresik membuat inovasi pemakaian aplikasi creative augmented reality education (Care) untuk mendidik dan menghibur pemohon SIM. Inovasi itu untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan menekan angka kecelakaan.
Aplikasi bisa diunduh di Play Store, kemudian aplikasi itu bisa dibuka berisi video testimoni kecelakaan dan gim lalu lintas. Pemakaian aplikasi ini harus pakai stiker Care.
Sejak 29 April 2018, area pengurusan SIM dibuatkan sistem satu pintu masuk untuk mencegah keberadaan calo. Selain itu, pemohon SIM tidak masuk sebab harus membawa kartu mirip ATM untuk bisa masuk yang digesekkan untuk membuka portal gerbang pintu masuk kantor satlantas. Kartu itu hanya diberikan kepada pemohon SIM.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Gresik Ajun Komisaris Wikha Ardilestanto menambahkan, kini juga ada fasilitas untuk pemohon SIM bagi penyandang disabilitas. Terdapat dua kursi roda yang sudah diletakkan di pintu depan Satlantas Polres Gresik untuk membantu pergerakan para pemohon SIM difabel.