NUSA DUA, KOMPAS – Kopi solidaritas yang diusung PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk dalam pertemuan tahunan International Monetary Fund-Bank Dunia 2018 di Bali menghasilkan donasi Rp 1,3 miliar. Dana tersebut rencananya akan disalurkan dalam bentuk kebutuhan pokok dan sarana kebutuhan masyarakat lain. Saat ini tim BRI sedang melakukan survei lapangan mengenai kebutuhan mendesak masyarakat di sana.
Sejak dibuka pada Senin (8/10/2018) dan berakhir pada Minggu (14/10/2018), total ada 13.312 cup kopi didistribusikan ke delegasi peserta Annual Meetings IMF-WBG 2018 di Bali. BRI menghargai Rp 100.000 per cup kopi tersebut. Sehingga, total bantuan yang akan segera disalurkan Bank BRI kepada korban gempa di Lombok dan Sulawesi Tengah berjumlah Rp 1.312.000.000.
Jumlah tersebut melebihi prediksi dan target awal Bank BRI, yang semula hanya memperkirakan hanya terdistribusi sebanyak 10.500 cup.
“Bank BRI akan segera menyalurkan bantuan kepada korban bencana di Lombok dan Sulawesi Tengah berupa bahan kebutuhan pokok dan juga sarana prasarana yang dibutuhkan. Sudah ada tim dari BRI yang terjun langsung melihat kondisi di lapangan, sehingga nantinya bantuan yang kami salurkan memang sesuai dengan kebutuhan Saudara-Saudara kita yang terkena musibah,” kata Bambang Tribaroto, Corporate Secretary Bank BRI, Senin (15/10/2018).
Bambang mengatakan, kopi solidaritas Bank BRI tersebut melebihi ekspektasi awal. “Kopi Indonesia yang telah dibagikan ke delegasi di ajang IMF-WBG Annual Meetings 2018 telah melebihi ekspektasi kami.
Bank BRI merasa bangga bisa berkontribusi dalam memromosikan kopi Indonesia dan juga mengajak delegasi untuk menunjukkan solidaritas pada korban bencana Lombok dan Sulawesi Tengah. Semakin banyak kopi diminum, berarti semakin banyak donasi bagi mereka. Kami tentu berharap bantuan ini akan sedikit meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah,” katanya.
Kampanye kemanusiaan dengan secangkir kopi tersebut diselenggarakan Bank BRI dengan dukungan Bank Indonesia, serta bekerjasama dengan HarianKOMPAS. BRI mendapat tempat di tiga lokasi dalam acara pertemuan IMF-World Bank 2018, dengan stan bernama ‘A Cup For Solidarity by Brikopi’.
Tiga stan kopi tersebut mulai buka pukul 09.30 WITA hingga tutup pukul 16.30 WITA. Para delegasi dari 198 negara dapat menikmati suguhan kopi hitam dan kopi latte dengan gratis.
Kegiatan tersebut mendapat apresiasi presiden RI Joko Widodo, beberapa menteri seperti Mentari Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dukungan mengejutkan juga diberikan oleh Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde. “Luar biasa pencapaian angka donasi ini. Selamat,” kata Christine pada akhir acara.
Selama seminggu kegiatan bagi-bagi kopi, BRI mengajak enam barista bersertifikasi Internasional. Mereka adalah Muhammad Aga, Evelyne Yamin, Muhammad Fahkri, Rendy Mahesa, Horison Candra, dan Michael Jasin.
Adapun jumlah kopi dibawa saat itu setidaknya 120 kilogram (kg) kopi jack of all trades, yaitu campuran 60 persen adalah kopi toraja dan 40 persen kopi mandailing. Selain itu juiga disertakan kopi bali untuk penyeduhan secara manual.
“Saya merasa senang dengan acara ini. Sebab, dengan secangkir kopi, kita bisa turut membantu saudara-saudara kita korban gempa bumi di Lombok dan Sulawesi Tengah. Kopi bukan lagi sekedar minuman, namun menjadi perekat persaudaraan,” kata Rendy Mahesa, salah seorang barista.