Dua belas siswa tewas akibat sekolahnya terhantam banjir bandang di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Sejumlah bangunan rusak atau ikut terhanyut.
PANYABUNGAN, KOMPAS – Sebanyak 12 siswa madrasah di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, ditemukan meninggal dunia setelah banjir bandang menghantam sekolahnya, Jumat (12/10/2018) petang. Seluruh korban sudah dimakamkan, Sabtu (13/10).
Banjir juga menghanyutkan 12 rumah, sebuah poliklinik desa, dan sebuah gedung pembinaan kesejahteraaan keluarga (PKK) di desa yang berada di pinggir sungai di Muara Saladi. Sembilan rumah juga rusak berat dihantam material yang terbawa banjir bandang.
Madrasah menggunakan Gedung SD Negeri 235 Muara Saladi, di sore hari. Saat kejadian, sebanyak 29 siswa sedang belajar. “Saat mereka belajar, tiba-tiba banjir bandang menerjang sekolah mereka hingga hanyut terbawa arus sungai,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mandailing Natal Yasir Nasution.
Sebanyak 17 siswa berhasil menyelamatkan diri sebelum seluruh bangunan sekolah hanyut terbawa arus sungai. Namun, 12 siswa lainnya tidak sempat menyelamatkan diri. Warga desa pun tidak bisa memberi pertolongan karena arus sungai yang sangat deras.
Evakuasi korban dilakukan oleh petugas gabungan dari BPBD Mandailing Natal, BPBD Sumut, Badan SAR Nasional, Kepolisian Resor Mandailing Natal, dan Kodim 0201 Tapanuli Selatan. Sebanyak 11 korban meninggal dievakuasi Jumat malam hingga Sabtu dini hari. Satu korban lainnya berhasil ditemukan pada Sabtu pukul 14.00.
Kepala Polres Mandailing Natal Ajun Komisaris Besar Irsan Sinuhaji mengatakan, petugas sempat kesulitan mencapai lokasi karena beberapa titik jalan terputus tertimbun material longsor. Desa Muara Saladi berjarak 65 km dari Kota Panyabungan, ibu kota Mandaling Natal, yang biasanya bisa ditempuh dengan 2,5 jam perjalanan. Karena jalan putus, petugas baru bisa mencapai desa setelah lebih empat jam. Petugas juga kesulitan karena jaringan listrik terputus dan tidak ada sinyal telepon seluler.
Irsan mengatakan, pada Jumat pagi, sebuah mobil minibus yang ditumpangi dua anggota Polsek Kotanopan dan dua petugas Bank Sumut juga terbawa arus Sungai Batang Gadis, Mandailing Natal. Seorang polisi dan seorang petugas bank tewas.
Kepala BPBD Sumatera Utara Riadil Akhir Lubis menyatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah Sumut membuat banjir terjadi di banyak tempat di Sumut. Catatan Kompas, pekan ini, banjir dan longsor menelan tujuh korban, empat jiwa di Kota Sibolga, dua orang di Kabupaten Simalungun, dan satu bocah di Serdang Bedagai.
Riadil mengatakan tim provinsi berfokus membuat pos untuk warga yang kehilangan rumah di Desa Muara Saladi. Warga desa lainnya yang rumahnya berada di dekat sungai juga dievakuasi.
Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan Syahnan mengatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi hampir merata di seluruh wilayah Sumut dalam tiga hari ini. Pada Jumat, Mandailing Natal diterjang hujan sangat lebat dengan curah hujan 143 milimeter. Hujan dengan pola serupa diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. (NSA)