PALU, KOMPAS – Hotel-hotel di Kota Palu mulai berbenah dan dibersihkan pasca bencana dahsyat beberapa waktu lalu. Butuh waktu yang cukup lama untuk bisa beroperasi kembali seperti normal. Namun, saat ini beberapa hotel dan penginapan bahkan sudah menerima tamu.
Bencana gempa bermagnitudo 7,4 yang berpusat di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah disusul tsunami dan likuefaksi pada Jumat (28/9/2018) memang memporakporandakan beberapa wilayah di Palu, Donggala, dan Kabupaten Sigi. Perekonomian sempat lumpuh, termasuk bisnis perhotelan.
Hotel Roa-Roa di Jalan Pattimura adalah salah satu yang paling hancur karena gempa. Hotel bintang tiga dengan delapan lantai dan 80 kamar itu ambruk. Banyak jenazah justru ditemukan di bawah hotel tersebut.
Selain itu, ada Hotel De Sha, dan Palu Golden Hotel yang rusak berat.
Dua minggu pasca benca beberapa hotel di Palu mulai berbenah. Seperti di Hotel Wina dan Hotel Swiss-Belhotel di Kelurahan Silae, Kecamatan Palu Barat. Saat Kompas melintas di dua hotel itu terlihat beberapa pegawai mulai membersihkan puing-puing reruntuhan.
Kerusakan dua hotel itu terbilang cukup berat. Beberapa tembok runtuh, lalu terlihat retakan-retakan. Meskipun demikian, kedua hotel itu tidak ambruk seperti Hotel Roa-Roa meski letaknya di pinggir teluk yang juga dihantam tsunami.
Tak hanya berbenah, beberapa hotel dan penginapan bahkan sudah mulai menerima tamu saat ini. Seperti Ovi Hotel yang memiliki 27 kamar saat ini sudah terisi 14 kamar.
Hotel ini terletak di Jalan Kimaja, Palu Timur, Kota Palu, dekat dengan Sungai Palu yang berhubungan langsung ke Teluk Palu.
Dari pantauan Kompas, memang tidak banyak terlihat kerusakan di hotel tersebut, seperti pecahan kaca, atau atap yang roboh. “Kami sudah cek-cek tidak ada kerusakan. Kami sudah periksa di semua ruangan dan aman,” ungkap Delmi, salah satu staf front office hotel tersebut, Jumat (12/10).
Delmi mengungkapkan, tidak ada pemeriksaan struktur atau kelayakan gedung pasca gempa di hotelnya. Menurutnya pemeriksaan hanya dilihat secara kasat mata.
“Kami sudah bersih-bersih dan memeriksa semua fasilitas, dan semuanya masih berjalan baik,” ungkap Delmi.
Juga tampak aktivitas di Hotel Santika di Jalan Moh Hatta, Palu Timur, Kota Palu. Gedung hotel itu memang masih berdiri, namun di lantai dua terdapat atap yang rubuh, kaca-kaca yang pecah.
General Manager Hotel Santika Palu Ali Syukron menjelaskan, pihaknya hanya membersihkan sisa-sisa reruntuhan pasca gempa. Tujuannya, agar proses perbaikan gedung pasca gempa bisa berjalan baik.
“Tanggal 25 Oktober nanti, ada teknisi yang kami datangkan untuk memeriksa keseluruhan gedung. Jadi kami harus tahu kerusakannya seberapa parah, tidak bisa hanya dengan kasat mata,” kata Ali.
Ali menjelaskan, teknisi tersebut meliputi, teknisi struktur, tenaga sipil, dan mekanik. Para teknisi biasanya berasal dari luar Sulawesi.
“Harus diperiksa gedung pasca gempa ini masih layak tidak untuk ditinggali, jadi nanti perbaikannya juga sesuai hasil kajian atau uji kelayakan dari para teknisi itu,” ungkap Ali.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.