Hanyut Tiga Bulan, Nelayan Sulut Ditemukan di Mikronesia
Oleh
Jean Rizal Layuck
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS - Nelayan Stenley Tatoy (37) asal Desa Gangga Minahasa Utara, Sulawesi Utara, ditemukan terdampar di Pulau Yap, Mikronesia. Informasi itu diketahui melalui media sosial akun Facebook seseorang bernama Paul yang tinggal di Pulau Yap, Mikronesia.
Kepala Imigrasi Manado Friece Sumolang menyampaikan kabar itu pada Kamis (11/10) petang saat menerima Herdi Tatoy (34), adik kandung Stanley di Kantor Imigrasi di Jalan 17 Agustus, Teling, Manado.
Sumolang mengatakan, pihaknya akan membantu mengurus dokumen keimigrasian Stanley untuk dikirim ke Mikronesia. Pengiriman dokumen itu melalui Kementerian Luar Negeri Indonesia. “Kami sudah minta KTP dan kartu keluarga Stanley untuk kami kirim ke pemerintah Mikronesia,” katanya.
Pihak keluarga mensyukuri penemuan Stanley meski jarak terpisah jauh dari tempat dia tinggal. Sumolang menyebut jarak Stanley hanyut dari Laut Sulawesi hingga Pulau Yap Mikronesia sekitar 1.722 kilometer atau sekitar 1.070 mil.
Pulau Yap, Mikronesia berada dalam gugusan pulau Pasifik sejajar dengan Guam, Amerika Serikat, sebelah Timur Papua. Negara Mikronesia memiliki 600 lebih pulau jumlah penduduk sekitar 700.000, salah satu pulau utama adalah Yap.
Mikronesia sebelumnya bagian dari Trust Territory of the Pacific Islands (TTPI), wilayah administrasi PBB di bawah Amerika Serikat, kemudian membentuk pemerintahan konstitusi sendiri pada 10 Mei 1979 yang kemudian menjadi negara berdaulat l 3 November 1986.
Sumolang mengatakan Stanley diselamatkan oleh nelayan Pulau Yap di atas rakit dengan kondisi tubuh lemas. Dari foto diunggah terlihat Stanley dalam perawatan dengan tangan terlilit selang infus.
Kisah Stanley yang hanyut berbulan-bulan di laut pasifik, mengingatkan peristiwa dialami Aldy Adilang (17) nelayan asal Wori, Minahasa Utara yang hanyut selama dua bulan ditemukan di perairan Osaka, Jepang.
Kemarin Herdi menyampaikan permohonan kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta melalui sambungan telepon. Herdi berharap pemerintah mengurus dokumen Stanley agar dapat pulang ke Manado.
“Foto dalam akun Facebook itu benar kakak saya, kemarin kami sudah berkomunikasi melalui pesan di akun pribadi Paul,” kata Herdi.
Stanley adalah anak sulung dari enam bersaudara yang bekerja sebagai nelayan penjaga rumpon di laut.
Herdi menyebut Stanley hilang sejak 6 Juni lalu, kemudian menerima kabar penemuan 7 Oktober. Pihak keluarga sendiri selama ini terus mencari Stanley melalui teman nelayan namun hasilnya nihil.
Keluarga juga mendatangi kantor polisi di Bitung dan Ternate serta kantor SAR memberitahukan Stanley telah hilang. Namun upaya pencarian nihil hingga keluarga pun pasrah. Pemilik rumpon sebuah perusahaan ikan di Manado tempat Stanley bekerja juga tidak memberi informasi mengenai nasib Stanley.
Akan tetapi ketika Aldi Adilang ditemukan di Laut Jepang, ujar Herdie, harapan keluarga mengenai kehidupan Stanley cukup besar hingga mereka mendapat kabar kakaknya selamat ditemukan di Pulau Yap Mikronesia.