Camat dan Kepala Desa Terdampak Gempa Lombok Dibekali Telepon Seluler
Oleh
KHAERUL ANWAR
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Camat dan kepala desa yang wilayahnya terdampak gempa di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, dibekali telepon seluler. Dengan alat komunikasi, mereka dapat melaporkan dan mengirim data serta perkembangan terkini dan lebih lengkap ke Pusat Komando yang dibentuk Pemerintah Provinsi NTB.
”Laporan yang diterima bukan hanya secara tertulis ataupun lisan, melainkan bisa juga dalam bentuk foto dan video,” kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah dalam acara penyerahan bantuan telepon genggam dan kartu internet dari PT XL Axiata, Rabu (10/10/2018), di ruang Kantor Gubernur NTB di Mataram.
Menurut Gubernur NTB, pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri dalam upaya penanganan pascabencana. Akses komunikasi menjadi sangat penting untuk mengetahui berbagai perkembangan dan persoalan yang terjadi di daerah bencana. Pengalaman di beberapa daerah di Indonesia yang mengalami musibah serupa di Lombok, seperti Aceh dan Daerah Istimewa Yogyakarta, sangat terbantu alat komunikasi dalam mengakses data secara real time dari tempat kejadian di desa-desa terdampak.
Dengan adanya telepon pintar dan paket internet gratis selama setahun yang diberikan kepada beberapa kecamatan, desa, dan sekolah yang terdampak bencana, pemerintah provinsi lebih mudah mendapat informasi yang up to date atau terbaru penanganan bencana.
Oleh karena itu, bupati/wali kota melalui camat dan kepala desa/lurah memiliki tanggung jawab penuh dalam membantu penanganan bencana di tiap wilayah terdampak bencana. Apalagi saat ini Pemprov NTB membentuk Command Center yang dikomandani Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah.
”Dengan adanya telepon pintar dan paket internet gratis selama setahun yang diberikan kepada beberapa kecamatan, desa, dan sekolah yang terdampak bencana, pemerintah provinsi lebih mudah mendapat informasi yang up to date atau terbaru penanganan bencana,” ujar Gubernur NTB.
Perkembangan penanganan perumahan, sarana pendidikan, dan kegiatan trauma healing di lapangan supaya dilaporkan secara rutin tiap sore melalui Command Center untuk kemudian diteruskan ke instansi terkait sebagai bahan evaluasi. Dalam waktu dekat pula akan ada pelatihan yang pesertanya dari camat, desa, dan sekolah yang terdampak gempa yang nantinya menjadi tenaga operator.
Direktur Teknologi PT XL Axiata Yessie D Yosetya mengatakan, total 285 bantuan smartphone atau telepon pintar yang dilengkapi paket bebas internet selama setahun diserahkan kepada perwakilan camat, kepala desa, dan madrasah terdampak parah gempa di Pulau Lombok. Saat itu, gubernur dan wakil gubernur bersama Yessie menyerahkan bantuan perangkat komunikasi kepada perwakilan 10 camat, 10 kepala desa, dan 3 madrasah di wilayah terdampak gempa.
Sebelumnya, Yessie mengatakan, sebagai salah satu pimpinan provider dengan jumlah pelanggan 90 persen pengguna di Pulau Lombok dan Sumbawa, XL Axiata terus mendukung upaya pemerintah kabupaten/kota di NTB dalam proses pemulihan kondisi pascagempa melalui bidang kerjanya. Dalam hal ini pihaknya berupaya memelihara pasokan jaringan telekomunikasi guna mempermudah update informasi yang diperlukan pemerintah daerah.
”Kami juga melakukan Gerakan Peduli Sosial seperti trauma healling dan pemberian bantuan layanan kesehatan bagi masyarakat korban gempa. Harapan kami, bantuan-bantuan itu dapat membantu meringankan beban masyarakat dan pemerintah daerah,” ujarnya.