Art Bali Diresmikan Triawan Munaf, Pameran Dibuka Sri Mulyani
Oleh
Cokorda Yudistira
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Sebuah ruang kreatif di kawasan ITDC Nusa Dua, Art Bali, diresmikan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia Triawan Munaf, Selasa (9/10/2018). Pameran seni rupa berjudul ”Beyond the Myths” yang menandai penggunaan perdana gedung Art Bali Bali Collection di kompleks Bali Collection, ITDC Nusa Dua, itu dibuka Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Art Bali adalah ruang pertemuan lintas disiplin dan lintas geografis yang dapat dimanfaatkan seniman dan penggiat multidisiplin untuk menampilkan ide, pemikiran, dan karya kepada publik. Peresmian gedung Art Bali Bali Collection itu bertepatan dengan pelaksanaan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) 2018 di Bali.
Peresmian Art Bali dan pembukaan pameran perdana di Art Bali diselenggarakan pada Selasa. Kepala Bekraf Triawan Munaf meresmikan pemakaian gedung Art Bali Bali Collection kemudian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka pameran seni rupa kontemporer bertajuk ”Beyond the Myths” di gedung Art Bali Bali Collection itu.
Peresmian gedung dan pembukaan pameran dihadiri kalangan pemerintah, di antaranya Gubernur Bali I Wayan Koster, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Duta Besar Belanda Rob Swartbol, dan staf khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Internasional Duta Besar Dewa Made Sastrawan. Hadir pula Direktur Utama PT ITDC (Persero) Abdulbar M Mansoer, Presdir PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk Jefri Darmadi, dan sejumlah seniman serta budayawan, seperti I Made Wianta, Nasirun, dan Nyoman Erawan.
Pendiri dan CEO Art Bali Heri Pemad mengungkapkan, pembangunan gedung Art Bali di kompleks Bali Collection, ITDC Nusa Dua, membutuhkan waktu sekitar 40 hari sampai siap digunakan untuk menggelar pameran seni rupa ”Beyond the Myths”. ”Pembangunan gedung ini didukung Bekraf melalui dana bantuan pemerintah,” kata Heri, yang juga CEO Art Jog.
Pameran seni rupa ”Beyond the Myths” di gedung Art Bali Bali Collection merupakan acara perdana yang dirangkaikan dengan penyelenggaraan pertemuan IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali. Pameran seni rupa kontemporer itu menampilkan karya terbaru seniman-seniman dari sejumlah daerah di Indonesia dan seniman dari luar negeri, yakni dari Amerika Serikat dan Italia. Pameran menghadirkan karya-karya seni rupa kontemporer dalam beragam medium, seperti lukisan, fotografi, video, instalasi, dan seni media baru. Pameran itu digelar selama satu bulan.
Triawan mengatakan, dukungan untuk Art Bali adalah bentuk perhatian pemerintah terhadap pengembangan seni di Indonesia. Pemerintah berupaya mendorong seniman untuk bergairah menciptakan karya-karya terbaik mereka. ”Pameran adalah olahraga yang menyehatkan pelaku seni,” kata Triawan.
Adapun Sri Mulyani menilai penyelenggaraan pameran seni serangkaian kegiatan pertemuan tahunan IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, memberikan kesempatan bagi publik, termasuk delegasi peserta pertemuan internasional tersebut, untuk menyegarkan fisik dan pemikiran di sela-sela agenda pertemuan yang padat. ”Setelah mengikuti sekian banyak rapat di ruangan, saya bisa menikmati langit sore yang indah,” kata Sri Mulyani sebelum membuka pameran.
Sri Mulyani menambahkan, menikmati kesenian dan karya seni memerlukan hati yang bersih sehingga dapat merasakan denyut-denyut ekspresi yang muncul dari karya seni tersebut.