SURABAYA, KOMPAS — Tekanan beban lumpur dan air pada danau lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur, masih terus diamati sebelum dilakukan upaya melindungi permukiman warga di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo. Senin (8/10/2018), persiapan peninggian tanggul sudah dilakukan dengan keberadaan ekskavator dan tumpukan material batu berukuran besar di lokasi tanggul yang longsor di titik 67 Dusun Pologunting, Desa Gempolsari.
Pengamatan di lokasi bekas kebocoran air danau lumpur Lapindo, jumlah warga Desa Pologunting yang ikut berjaga-jaga bertambah. Sebelumnya hanya satu orang dan didampingi dua orang satuan pengamanan berseragam dari Pusat Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (PPLS). Tak ada warga yang bersedia memberikan namanya meski bersedia memberikan keterangan.
Mereka mendirikan gubuk pengamatan di lokasi di luar area danau lumpur, tetapi bisa mengamati langsung. PPLS adalah lembaga pemerintah yang kini berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang bertugas mengawasi dan menanggulangi bahaya lumpur.
Henky Listria Ady dari Humas PPLS mengemukakan, upaya penghentian kebocoran di dasar kaki tanggul bisa diatasi dengan penyumbatan karung berpasir. Kebocoran tanggul sudah terhenti meski aliran lumpur dan air sempat mencapai 200 meter menuju ke arah permukiman warga.
Selanjutnya upaya penguatan sisi tanggul yang longsor dengan cara penimbunan tanah uruk, penguatan tanggul luar dengan batu yang diikat dengan beronjong, dan peninggian badan tanggul yang longsor dari 11 meter menjadi hanya 6 meter.
Dwinata dari staf PPLS menuturkan, pekerjaan peninggian tanggul berisiko jika tinggi muka air sama dengan tinggi tanggul. Upaya dilakukan dengan penyedotan air tanggul dengan pompa ke arah Kali Porong dalam usaha membuat tinggi air danau lumpur menurun. Sebab, jika dipaksakan bisa membahayakan pekerja dan ekskavator yang sedang bekerja di atas tanggul jika terjadi longsor.
Warga Gempolsari terus mengawasi kondisi tanggul. Sebab, jika dinding tanggul runtuh, lumpur bisa mengancam masuk ke permukiman yang hanya berjarak sekitar 25 meter. Saat ini, garis polisi bahkan sudah dipasang di area kerja tempat tanggul longsor. Ada petugas polisi yang berjaga meski tak menutup jalan menuju lokasi tanggul yang longsor sepanjang 100 meter.