Wagub Bali Buka Pameran Kontemporer di Museum Arma
Oleh
Cokorda Yudistira
·3 menit baca
GIANYAR, KOMPAS - Museum Seni Agung Rai (Arma), Ubud, Bali, menjadi tuan rumah pameran seni rupa kontemporer bertajuk “The Challenge of Contemporaneity”. Pameran seni rupa kontemporer di Museum Arma tersebut menampilkan karya 23 seniman dari Bali dan Yogyakarta.
Pameran di Museum Arma, yang dibuka Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati pada Sabtu (6/10/2018), tidak hanya menampilkan lukisan namun juga memajang sejumlah patung karya seniman yang terlibat pameran tersebut. Pameran “The Challenge of Contemporaneity”, yang diselenggarakan Agung Tobing bersama Museum Arma, Ubud, juga untuk menyemarakkan Bali serangkaian penyelenggaraan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Bali.
Sebanyak 23 seniman yang karya-karyanya dipamerkan di Museum Arma, Ubud, adalah I Wayan Sika, Nasirun, Made Budhiana, Tri Suharyanto, AS Kurnia, Antonius Kho, Budi Ubrux, dan Bayu Wardhana serta Ekwan. Seniman lainnya, Galung Wiratmaja, Ida Bagus Putu Purwa, I Dewa Made Mustika, I Ketut Sugantika, I Made Arya Dwita Dedok, dan I Made Aswino Aji.
Pameran itu juga diikuti I Wayan Wirawan, Komroden Haro, Made Gunawan, Made Wiradana, dan Operasi Rachman Muchamad. Lainnya adalah Ridi Winarno, Rismanto, dan Riyanto Sudikyo. Pameran “The Challenge of Contemporaneity” di Museum Arma, Ubud, berlangsung selama satu bulan, yakni hingga Selasa (6/11) mendatang.
Seni rupa Indonesia
Kurator pameran “The Challenge of Contemporaneity” Jean Couteau menyatakan pameran bertujuan menampilkan karya seni rupa kontemporer di Indonesia yang diwakili ke-23 seniman dari Yogyakarta dan Bali. Jean mengatakan, perjalanan seni rupa modern Indonesia sangat dinamis dan menunjukkan perubahan sejalan situasi zaman Indonesia.
Pionir seni rupa modern Indonesia, antara lain, Raden Saleh yang dikenal sebagai pelukis favorit kalangan bangsawan Eropa pada abad ke-19. Seni rupa modern Indonesia kemudian mengalami perkembangan pada 1930-an, antara lain, dengan terbentuknya Persatuan Ahli-Ahli Gambar Indonesia (Persagi), yang tokohnya antara lain, S Soedjojono dan Hendra Gunawan.
“Setelah masa Persagi itu, muncul seniman lainnya dalam gerakan seni rupa baru Indonesia, dengan tokohnya, antara lain, Jim Supangkat,” kata Jean. Dalam perkembangan berikutnya, menurut Jean, seni rupa Indonesia tidak hanya mendapat pengaruh dari Barat namun juga dari perkembangan seni rupa secara global sekaligus lokal. “Input seni rupa dari seluruh dunia,” ujar Jean.
Penyelenggara pameran Agung Tobing menyatakan, seniman yang dilibatkan dalam pameran “The Challenge of Contemporaneity” berasal dari seniman Yogyakarta dan seniman Bali dengan latar belakang seni yang beragam. Sebagian besar seniman berasal dari kalangan akademisi seni rupa namun ada pula seniman otodidak dan terdapat seniman yang merupakan praktisi lintas ilmu.
Apresiasi
Pendiri Museum Arma, Ubud, Anak Agung Gde Rai mengungkapkan, penyelenggaraan pameran “The Challenge of Contemporaneity” di Museum Arma adalah bentuk kolaborasi dari para seniman, pengelola museum, dan penghobi karya seni untuk mengapresiasi karya seni.
Di sisi lain, menurut Agung Rai, museum berperan mendokumentasikan perjalanan dan perkembangan seni dan budaya melalui karya-karya seni yang dikoleksi museum. “Ubud adalah desa dan kecamatan yang banyak memiliki museum. Tidak kurang tujuh museum di Ubud,” kata Agung Rai.
Menurut Nasirun, seniman Indonesia memiliki semangat untuk mengeksplorasi dan mencipta karya-karya seni yang memperkaya khasanah seni dan budaya Indonesia, salah satunya melalui pameran di Museum Arma.
Adapun Wakil Gubernur Bali Tjok Ace mengatakan Pemerintah Provinsi Bali mengapresiasi penyelenggaraan pameran dan seniman yang berpameran di Museum Arma, Ubud. Menurut Tjok Ace, pameran “The Challenge of Contemporaneity” di Museum Arma akan menyemarakkan Bali. “Pemprov Bali berkepentingan dengan keberadaan museum di Bali, termasuk Museum Arma, karena museum juga memberikan informasi tentang peradaban bangsa,” kata Tjok Ace sebelum membuka pameran. (COK)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.