TEMANGGUNG, KOMPAS — Aditya Dwi Saputra (24), salah seorang penyandang disabilitas di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Kartini di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, tergerak untuk menyumbangkan bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Kepedulian tersebut dituangkannya dengan membuat karya batik, yang nantinya akan dilelang, dan seluruh hasil lelang akan disumbangkannya untuk para korban bencana.
”Berapa pun yang didapat, mudah-mudahan uang hasil lelang ini dapat meringankan beban penderitaan korban bencana gempa dan tsunami di Palu,” ujarnya, Senin(1/10/208) malam. Karya batik yang dibuatnya adalah batik bergambar Pulau Sulawesi.
Memulai dari dirinya, ke depan dia pun berencana mengajak rekan-rekannya yang lain ikut membatik dan menyumbangkan hasil lelang karya mereka untuk korban bencana di Palu.
Aditya mengaku terketuk hatinya setelah melihat banyak berita tentang gempa dan tsunami di Palu. Hatinya pun tersentuh, ikut merasa sedih dan prihatin, karena dia dan keluarga juga sempat menjadi korban gempa yang mengguncang DIY pada tahun 2006. Aditya adalah warga Pathuk, Kabupaten Gunungkidul.
Tidak sekadar batik, dia pun berencana menyisihkan penghasilan yang didapatkannya dari membuat dan menjual batik untuk korban gempa. Dalam sebulan, dari aktivitas membatik, termasuk memberikan pelatihan dan berjaga di pameran, Aditya bisa mendapatkan penghasilan Rp 600.000 hingga Rp 1 juta per bulan.
Aditya menjadi penghuni BBRSPDI karena memiliki tingkat kecerdasan di bawah rata-rata normal. Setelah sebelumnya menjalani program rehabilitasi, Aditya bersama tiga rekan yang lain, kini mengikuti program ketrampilan membatik sebagai persiapan mereka sebelum diterjunkan ke masyarakat.
Pelaksana harian BBRSPDI Kartini, Ambarina Murdiati, mengatakan, pihaknya akan menyambut baik niat dan inisiatif Aditya. Pada tahap selanjutnya, menurut dia, proses lelang akan segera dilakukan dengan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Temanggung.