Polisi Dalami Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Kanci-Pejagan
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
BREBES, KOMPAS - Kecelakaan tunggal bus pariwisata di Tol Kanci-Pejagan di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (1/10/2018) dini hari menewaskan empat orang. Hingga kini, polisi masih mendalami penyebab terjadinya kecelakaan di kilometer 236,8 arah Jakarta itu.
Empat korban meninggal dalam kecelakaan tersebut yakni M Maftuh Ahnam (13), Desi Rukma (13), Akhiyat Mufti Syahbana (14), dan Fidya Kastarena (13). Tiga orang menderita luka berat dan 11 orang luka ringan. Semuanya merupakan rombongan study tour SMPN 1 Pulokulon, Grobogan.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Brebes Ajun Komisaris Rikha Zulkarnaen, dihubungi dari Semarang, mengatakan, bus yang terlibat kecelakaan adalah satu di antara lima bus dalam satu rombongan. Diduga sopir hilang kendali sehingga bus keluar dari badan jalan dan masuk ke parit.
Kendati demikian, Rikha belum berani menyimpulkan penyebab kecelakaan tersebut. "Kami masih memeriksa kecelakaan itu. Bisa saja (sopir mengantuk). Namun, kami masih akan mendalami, termasuk kondisi kendaraan. Semuanya akan kami periksa," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Senin pukul 00.30 WIB. Bus pariwisata Agam Tungga Jaya dengan nomor polisi AE 7277 UP tengah melaju ke arah Jakarta dengan kecepatan sedang. Bus tiba-tiba oleng ke kiri jalan hingga keluar jalur dan terperosok.
Rikha menambahkan, kejadian tersebut merupakan kecelakaan tunggal. Sebelum terperosok ke parit atau rumput di bagian luar jalan tol, tak ada benturan dengan benda atau kendaraan lain.
Bus tersebut berisi 50 orang yang terdiri dari siswa, guru pendamping, petugas biro travel, dan sopir. Korban meninggal selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon, sedangkan korban luka-luka dibawa ke RS Plumbon, Cirebon. Pada Senin siang, seluruh korban dibawa ke Grobogan.
Wakil Kepala SMPN 1 Pulokulon, Sodikin, menuturkan, kegiatan perjalanan tersebut merupakan agenda tahunan. "Rombongan dalam rangka study tour ke Jakarta dan Bandung. Total ada 210 sisa, semuanya kelas VIII, yang didampingi 20 guru. Perjalanan diurus biro travel," ujar dia.
Menurut Sodikin, bus berangkat dari Grobogan pada Minggu (30/9) pukul 14.30. Menurut rencana, setelah berkunjung ke sejumlah tempat di Bandung dan Jakarta, rombongan akan kembali ke Grobogan pada Rabu (3/10). Adanya kecelakaan itu membuat perjalanan dibatalkan.
Pada Senin, sejumlah orangtua murid sempat mendatangi sekolah untuk mendapatkan informasi. "Namun, semua kembali ke rumah. Sore ini, jenazah dalam perjalanan untuk dibawa pulang ke rumah duka masing-masing. Begitupun korban luka-luka. Kami semua menunggu," katanya.
Adapun dalam perjalanan ke Grobogan, Senin sore, salah satu ambulans pembawa jenazah mengalami kecelakaan saat melaju di turunan Plelen, Kabupaten Batang. Namun, sopir hanya menderita luka-luka, sedangkan jenazah dipindah ke ambulans lainnya. Perjalanan pun dilanjutkan.
Kasatlantas Polres Batang, Ajun Komisaris Adiel Ariesto, menuturkan, sopir ambulans tak bisa tak bisa mengendalikan kendaraan saat di turunan. "Berdasarkan keterangan sopir, memang ada masalah pada rem. Sopir luka-luka, sedangkan jenazah langsung dioper ke ambulans lain dan langsung jalan lagi," ujarnya.