Kapal Feri Dialihkan untuk Salurkan Bantuan ke Palu
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·2 menit baca
TOLITOLI, KOMPAS — Pelayaran kapal feri angkutan sungai, danau, dan penyeberangan di Pelabuhan Dermaga Feri Tanjung Batu, Tolitoli, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018), dialihkan untuk mengangkut bantuan ke Palu. Jalur pelayaran dipilih karena jalur penerbangan dan jalur darat ke Palu belum pulih.
Pelayaran komersial kapal feri KMP Julung-Julung yang secara rutin melayani rute ke Tarakan, Kalimantan Utara, pada Senin seharusnya membawa 152 penumpang. Pemberangkatannya dibatalkan dan feri itu justru dialihkan untuk mengangkut bantuan ke Palu yang jarak tempuhnya sekitar 17 jam.
”Jadwalnya kami berangkat ke Palu pukul 12.00 siang ini. Semua bantuan dipusatkan di Pelabuhan Tolitoli,” kata Staf Operasional Kantor PT ASDP Tanjung Batu, Tolitoli, Mugito.
Bantuan dari pemerintah daerah dan organisasi swasta terlihat menumpuk di Pelabuhan PT Pelindo IV Tolitoli dan siap diberangkatkan. Sebuah posko dibentuk untuk menampung bantuan berupa beras, air kemasan, dan karpet. Pelabuhan penumpang dan barang itu masih beraktivitas seperti biasa.
Nasrun, petugas posko, mengatakan, menurut rencana ada dua kapal yang mengangkut bantuan itu pada Senin siang. Selain KMP Julung-Julung, juga ada kapal navigasi yang akan berangkat.
Pelabuhan Tanjung Batu di Tolitoli, Sulawesi Tengah, tidak terganggu oleh gempa dan tsunami. Kota di jalur pantai barat Sulawesi Tengah sekitar 345 kilometer itu hanya mengalami goyangan gempa pada Jumat.
”Kami yang di pelabuhan semua lari ke dataran tinggi juga waktu gempa itu. Takut ada tsunami, tapi ternyata tidak,” kata Mugito.
Kegiatan warga Tolitoli berlangsung normal. Sejumlah warga menyiapkan bahan bakar hingga bantuan untuk sanak keluarga dari Palu.