PONTIANAK, KOMPAS – Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat, menggalang dana kemanusiaan pada Sabtu (29/9/2018) untuk korban gamba dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Dana itu diharapkan bisa meringankan beban para korban dan sebagai bentuk kepedulian.
Sebelumnya, gempa bermagnitudo 7,4 melanda Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa disusul dengan tsunami di pesisir Teluk Palu . Banyak warga Sulteng bersiaga di luar rumah, mengungsi ke daratan lebih tinggi. (Kompas, 29/9/2018).
Ketua English Student Association Universitas Tanjungpura Pontianak Aulia Rahman, Sabtu (29/9/2018), mengatakan, penggalangan dana ini dilakukan Sabtu hingga Minggu (30/9/2018). “Selain untuk meringankan beban pada korban, bantuan ini juga bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap bencana di Indonesia. Apalagi, bencana di Palu dan Donggala banyak memakan korban,” kata Aulia.
Ada 26 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak yang menggalang dana Sabtu sore. Mereka membawa kotak dan menggalang dana di persimpangan lampu merah sekitar Tugu Digulis Pontianak. Penggalangan dana dilakukan sejak pukul 16.00 hingga 20.00.
Setelah dana itu terkumpul nanti akan disalurkan melalui Badan Eksekutif Mahasiwa dan ada juga yang akan disalurkan melalui NU Peduli Donggala. Dalam dua hari kedepan direncanakan akan segera disalurkan.
“Kami juga siap jika ada yang membutuhkan tenaga kami untuk menjadi relawan. Bahkan, ada beberapa teman yang berusaha mencari tiket secara mandiri untuk dapat ke Sulawesi Tengah,” kata Aulia.
Saat di sana, mereka bisa menjadi tim relawan untuk pendidikan anak-anak di pengungsian serta menemani anak-anak bermain untuk menghilangkan trauma anak-anak. Selain itu, bisa juga bergabung dalam tim relawan lainnya sesuai kebutuhan pemangku kebijakan di lapangan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalbar TTA Nyarong, mengatakan, Kementerian Dalam Negeri ada memberi surat tembusan agar daerah-daerah memberikan bantuan kepada korban bencana di Sulawesi Tengah terutama daerah yang terdekat dengan lokasi kejadian. “Kami sedang membahas hal ini terutama masalah pendanaan,” kata Nyarong.