Milenial Diajak Gunakan Medsos secara Bertanggung Jawab
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SUKOHARJO, KOMPAS – Generasi milenial diajak untuk bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial. Media sosial hendaknya dimanfaatkan secara positif untuk kepentingan masyarakat.
Hal itu mengemuka dalam sarasehan bertema “Yang Muda, Yang Berkarya : Generasi Milenial Optimis Menatap Perubahan” yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia di Universitas Muhammadiyah Surakarta di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (27/9/2018).
Hadir sebagai narasumber yakni Meidyatama Suryodiningrat (Direktur Utama LKBN Antara), Fikar R Mohammad (CEO Ceknricek.com), Agung Yudha (Public Policy Lead Twitter Indonesia), serta Agus Sudibyo (Direktur Indonesia New Media Watch).
Menurut Agus, masyarakat banyak yang tidak sadar bahwa media sosial mencampuradukkan antara ruang privat dan ruang publik. Dalam konteks komunikasi, media sosial mencampuradukkan antara komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, sekaligus komunikasi publik.
“Maka hati-hatilah dengan media sosial jangan suka mengumbar hal-hal yang bersifat privat atau yang tidak ada nilai publiknya,” katanya.
Agus mengajak generasi milenial bertangung jawab terhadap ujaran-ujaran yang mereka unggah ke media sosial. Pasalnya, ujaran atau status di media sosial bisa menyebar luas dan bisa berdampak kepada orang lain.
“Medsos itu cenderung men-drive kita untuk ngomong instan dan cepat agar tidak kalah dengan orang lain namun tidak berpikir dampak-dampaknya,” katanya.
Agus mengingatkan, penting bagi generasi milenial untuk menggunakan teknologi secara kreatif dan inovatif untuk hal produktif, misalnya mengembangkan kewirausahaan. Milenial juga diharapkan memanfaatkan media sosial secara positif untuk kepentingan masyarakat luas.
Agung Yudha mengatakan, generasi milenial memiliki rasa ingin tahu yang kuat dalam semua hal. Mereka memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan berbagai informasi dari gosip selebriti sampai politik. Namun, mereka rentan terpengaruh wacana-wacana di media sosial dan mudah terpancing terlibat dalam perdebatan hal-hal yang sebenarnya tidak dikuasainya, misalnya topik politik supaya terkesan memahami politik. Agung mengingatkan, sebelum mengunggah di media sosial hendaknya mempertimbangkan lebih dulu unggahan itu berguna untuk orang lain atau tidak.
Fikar mengatakan, menggunakan media sosial hanya untuk memperbaiki citra diri merupakan tindakan tidak produktif. Kaum milenial harus mengisi hidup dengan kegiatan yang bermanfaat bagi orang lain.
“Jangan bangun dari tempat tidur anda, kalau anda hanya ingin hari itu untuk memperbaiki citra diri anda dengan pencitraan di media sosial, balik tidur saja,” katanya.