SOLO, KOMPAS Setelah sempat melambung tinggi pada Lebaran lalu, harga ayam broiler kini anjlok. Harga ayam hidup hanya Rp 13.000-13.500 per kilogram, jauh di bawah harga pokok produksi Rp 18.000 per kg. Peternak meminta pemerintah mengatasi.
”Peternakan rakyat sekarang rugi Rp 5.000 per kg ayam hidup. Kalau kondisi ini berlangsung sampai sebulan lagi, perkiraan saya banyak peternakan rakyat tutup,” kata Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Jawa Tengah Pardjuni, di Solo, Rabu (26/9/2018).
Sebagai wujud protes, peternak yang tergabung dalam Pinsar Jateng mengadakan aksi bagi-bagi 1.500 ayam hidup ke warga di Pasar Jongke, Solo, Rabu. Pardjuni menuturkan, harga ayam broiler hidup turun bertahap di bawah harga pokok produksi sejak pertengahan Agustus 2018. Di masa Lebaran, harga ayam sempat melambung hingga Rp 25.000 per kg.
Menurut Pardjuni, kebutuhan ayam potong di Jateng dalam kondisi normal 1,2 juta-1,3 juta ekor per hari. Pinsar telah mengingatkan pemerintah, pada bulan Suro kalender Jawa, yakni September-Oktober, permintaan masyarakat akan turun 10-15 persen. Namun, itu tak diantisipasi dengan pengurangan produksi anak ayam umur sehari (DOC). ”Akibatnya, pasokan ayam berlebihan ke pasar sehingga harga jatuh,” katanya.
”Kami harap pemerintah segera mencari solusi untuk menaikkan harga.”
Ketua Umum Pinsar Indonesia Singgih Januratmoko mengatakan, serapan DOC nasional diperkirakan 57 juta ekor per minggu. Namun, produksi DOC 62 juta ekor per minggu. Produksi DOC berlebih itu diserap oleh perusahaan peternakan skala besar sehingga produksi ayam hidup berlebih.
Singgih menyatakan, anjloknya harga ayam tidak hanya di Solo dan sekitarnya, tetapi juga di berbagai daerah. Pihaknya meminta pemerintah segera turun tangan mencari solusi agar usaha peternakan rakyat tidak terus merugi.
Pantauan di Pasar Jongke, Solo, harga daging ayam Rp 28.000-30.000 per kg. Salah satu pedagang, Alfiana, mengatakan, permintaan pembeli turun banyak di bulan Suro karena masyarakat tidak ada yang menggelar hajatan. (RWN)