Bawa Spirit Kesetaraan, Global Land Forum Digelar di Bandung
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kota Bandung menjadi tuan rumah dalam forum agraria internasional Global Land Forum, Senin (24/9/2018). Semangat kebebasan dan kesetaraan yang dimiliki Bandung sebagai tuan rumah Konferensi Asia Afrika diharapkan bisa melahirkan kerja sama dalam menghadapi ketimpangan di berbagai sektor pertanahan.
Ketua Konsorsium Pembaruan Agraria Dewi Kartika dalam pembukaan forum ini menyatakan, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah forum agraria internasional ini untuk memperlihatkan kepada dunia sejauh mana komitmen pemerintah dalam reforma agraria.
”Dengan tema bersatu untuk hak atas tanah, kedamaian, dan keadilan, diharapkan tata kelola berbasis kerakyatan bisa dicapai. Hal ini dapat mengurangi kemiskinan, kerusakan, ekologi, dan krisis pangan, terutama di Indonesia,” ujarnya.
Global Land Forum (GLF) merupakan pertemuan internasional terbesar yang membahas isu-isu agraria. Forum ini mempertemukan lebih dari 800 peserta yang terdiri dari organisasi masyarakat sipil nasional dan internasional, akademisi, dan lembaga pemerintahan. Pertemuan ini sebelumnya dilaksanakan di Dakar, Senegal (2015), dan Guatemala (2013).
Dewi mengemukakan, GLF dilaksanakan di Kota Bandung dengan membawa semangat kebebasan dan kesetaraan ala Konferensi Asia Afrika yang dilaksanakan di ibu kota Jawa Barat ini. ”Spirit Bandung akan membawa dampak signifikan dalam mendorong keadilan sosial terkait dengan hak-hak tanah,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan, Presiden Joko Widodo mengharapkan pemerintah dan masyarakat menunjukkan kepada dunia terobosan yang dilakukan dalam menata pertanahan sebagai dasar keadilan agraria.
”Pertemuan ini diharapkan menjadi proses saling belajar dan menimba ilmu dan pengalaman praktik dari seluruh dunia,” katanya.