PASURUAN, KOMPAS-Sekitar 1.320 pelari dari 31 negara direncanakan mengikuti Bromo Marathon Xtravaganza yang mengambil start dan finish di Plataran Bromo, Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (23/9/2018).
Para pelari akan melintasi medan pegunungan yang berliku dan naik turun. Meski menguras tenaga, rute sepanjang 42 lebih kilometer yang disediakan pada Bromo Marathon keenam kali ini memiliki pemandangan indah, mulai dari lahan pertanian hingga tepi kaldera.
Panitia pelaksana Bromo Marathon, Sutiono dalam konferensi pers, Sabtu (22/9/2018) malam, di Plataran Bromo, mengatakan pelari asing yang ikut ambil bagian tidak hanya peserta baru tetapi juga ada yang pernah ikut even sebelumnya.
"Dari peserta yang mendaftar 40 persen dari luar negeri dan 60 persen dari dalam negeri," ujarnya.
Chief Executive Officer Plataran Indonesia Jozua Makes mengatakan event ini tidak saja sebagai ajang lari tetapi juga membawa dampak bagi pariwisata dan masyarakat di sekitarnya.
Selama ini, menurut Jozua dirinya kecewa melihat banyak wisatawan berkunjung ke Bromo namun hanya sesaat. Setelah menikmati alam Bromo dan berfoto, mereka langsung pulang. Ia berharap wisatawan bisa tinggal lebih lama di Bromo karena banyak hal bisa dinikmati di kawasan itu.
Pelaksana Tugas Bupati Pasuruan Abdul Hamid mengatakan ada perubahan signifikan pada Bromo Marathon Xtravaganza kali ini. Jika sebelumnya pelaksanaan hanya dilakukan pagi hari maka saat ini sudah dimulai sejak malam sebelumnya dengan pertunjukkan musik dan seni.
Abdul Hamid juga menyambut baik dampak wisata yang ditimbulkan dan berharap ke depan kegiatan ini bisa ditumbuhkembangkan. Perkembangan sektor wisata juga punya kontribusi besar terhadap masyarakat setempat.