Pemkot Surabaya Terima Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, kembali mendapatkan penghargaan dalam inovasi pelayanan publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Tiga jenis pelayanan di ”Kota Pahlawan” masuk dalam Top 99 Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik).
Ketiga inovasi tersebut adalah pelayanan publik 6 in 1 eLampid yang meliputi pengurusan akta kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, surat pindah datang, dan pindah keluar secara online atau dalam jaringan.
Kedua adalah kebijakan perbaikan rumah tidak layak huni melalui program rehabilitasi sosial daerah kumuh melalui program Tahu Panas atau Tak Takut Kehujanan dan Tak Takut Kepanasan. Inovasi ketiga yang masuk dalam Top 99 Sinovik adalah Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda.
Tiga inovasi layanan publik milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil meraih penghargaan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) RI dalam Top 99 (Sinovik).
Penghargaan tersebut diberikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Rabu (19/9/2018) malam di Surabaya.
Syafruddin mengatakan, secara umum pelayanan publik di Indonesia sudah berjalan baik, tetapi banyak yang belum terungkap keberhasilannya kepada publik. Bahkan, inovasi yang digagas tidak kalah bersaing dengan pelayanan di luar negeri.
Oleh karena itu, Kemenpan dan RB berharap, melalui penghargaan ini, bisa terungkap inovasi yang dilakukan pemda, kementerian/lembaga, BUMN, dan BUMD agar menjadi cerminan bagi negara-negara asing. Pemda jangan selalu melihat inovasi yang dilakukan negara tetangga. Kalau bisa, mereka harus berkaca pada inovasi yang dilakukan bangsa Indonesia.
”Penerima penghargaan ini akan kembali dilombakan untuk menjadi 40 terbaik yang akan diumumkan pada November 2018,” ucapnya.
Syafruddin berharap penghargaan yang dilakukan sejak 2014 ini dapat menjadi ajang transfer pengalaman antarinstansi daerah agar pelayanan publik bisa terus lebih baik. ”Semoga makin semangat dan termotivasi dalam melayani masyarakat,” katanya.
Menurut Risma, tujuan awal dari berbagai inovasi itu bukan untuk meraih penghargaan, melainkan untuk mempermudah layanan masyarakat. ”Tujuan akhir dari semua inovasi ini adalah warga Surabaya sejahtera,” ucapnya.
Kesuksesan Pemkot Surabaya dalam memberikan pelayanan publik karena menerapkan sistem pembangunan berkelanjutan. Baginya, pembangunan berkelanjutan sangat penting agar mampu mendongkrak kepuasan masyarakat dalam memberikan pelayanan publik.