Terhalang Kabut, Helikopter Pengebom Air Tidak Beroperasi
Oleh
Megandika Wicaksono
·2 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Pemadaman kebakaran hutan di lereng Gunung Sumbing pada hari ketiga menggunakan helikopter terhenti akibat kabut tebal menyelimuti kawasan gunung. Satu titik api masih menyala di petak 20-1 dan tim penyisir dikerahkan untuk memadamkannya.
”Sejak pagi kabut menyelimuti gunung. Helikopter pengebom air negatif, tidak terbang karena berbahaya,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Gito Walngadi, Rabu (19/9/2018), saat dihubungi dari Banyumas, Jawa Tengah.
Gito menyampaikan, tim penyisir dan pemantau api tetap dikerahkan untuk memadamkan api dengan cara manual. ”Masih ada kepulan asap di petak 20-1. Tim penyisir dan pemantau masih di lokasi,” ujarnya.
Luas kawasan hutan yang terbakar di Gunung Sumbing sekitar 506,9 hektar. Adapun kebakaran di Gunung Sindoro telah padam sejak Kamis (13/9/2018) dengan total luas kawasan hutan terbakar mencapai 385,6 hektar.
”Wilayah Wonosobo kemarin sore sempat hujan, tapi di Temanggung hanya gerimis sekitar 5 menit,” ucap Gito.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo Prayitno menyampaikan, kebakaran hutan di Gunung Sumbing yang masuk wilayah Kabupaten Wonosobo sudah padam sebagian karena upaya pemadaman dan hujan yang turus pada Rabu sore dan Rabu malam.
”Hujan memadamkan kebakaran di sektor Bowongso, tetapi di sektor Butuh tidak turun hujan. Ada 134 personel gabungan yang dikerahkan untuk pemadaman,” tutur Prayitno.