MALANG, KOMPAS — Peragaan kostum Malang Flower Carnival atau MFC kembali digelar di sepanjang Jalan Simpang Balapan-Boulevard Ijen, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (16/9/2018) sore. MFC kedelapan ini mengambil tema Eksotika Bunga Nusantara yang diikuti sekitar 200 peserta dari sejumlah daerah di Tanah Air.
MFC 2018 diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang didukung oleh Kementerian Pariwisata. MFC 2018 telah masuk dalam 100 agenda Kalender Wisata Wonderful Indonesia.
Peserta terbagi dalam dua kategori, yakni anak-anak dan dewasa. Mengenakan kostum berbahan daur ulang, peserta menyusuri jalan sepanjang 800 meter. Mereka berlenggak-lenggok memperagakan kostum di bawah penilaian juri.
Selain warga Kota Malang, acara ini juga disaksikan mahasiswa dari sejumlah negara yang tengah menuntut ilmu di Malang. Mereka sudah memadati kawasan Simpang Balapan dan Ijen Boulevard sejak sekitar pukul 12.00.
Ketua MFC Agus Sunandar mengatakan, kreasi kostum yang ditampilkan dalam MFC kian bagus dari tahun-ke tahun. Event ini juga menarik peserta dari sejumlah daerah di Indonesia. ”MFC telah menjadi bagian dari kalender event Wonderful Indonesia. Kami sudah 23 kali mewakili Indonesia di event budaya mewakili Indonesia di luar negeri,” katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, MFC 2018 berusaha kembali mengangkat citra Malang sebagai kota bunga. Acara itu meneguhkan Malang sebagai kota wisata dan berusaha menarik lebih banyak wisatawan untuk datang.
”Selain mengangkat citra Malang sebagai kota bunga, ini juga bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan dengan pemakaian bahan kostum dari daur ulang,” ujarnya.
Staf Ahli Kementerian Pariwisata Bidang Multikultural Esthy Reko Astuti, yang hadir pada acara itu, mengatakan, Malang punya banyak potensi, mulai dari alam, budaya, heritage, hingga buatan. MFC merupakan salah satu daya tarik potensi buatan itu.
”Ke depan MFC perlu terus ditingkatkan. Begitu juga aksesibilitas ke Malang. Ini kaitannya untuk pengembangan pariwisata,” ucapnya.
Adapun Wali Kota Malang terpilih, Sutiaji, berharap perangkat daerah terus berinisiasi menciptakan sesuatu yang baru, baik melalui inovasi maupun improvisasi. Namun, jangan sampai inovasi itu melunturkan jati diri bangsa. Tunjukkan Malang punya entitas maju.