Bakal calon presiden Prabowo Subianto berkunjung ke sejumlah kiai di Banyuwangi, Jawa Timur. Kesempatan tersebut tak disia-siakan pendukungnya untuk bertemu langsung dengan Pemimpin Tertinggi Partai Gerindra tersebut.
Prabowo tiba di Banyuwangi Minggu (9/9/2018) menggunakan pesawat pribadi. Setelah mendarat di Bandara Banyuwangi, Prabowo dan rombongan langsung menuju kediaman Habib Ahmad Al Bahar di Jalan Panjaitan 9, Kampung Mandar, Banyuwangi.
Sayangnya, pertemuan tersebut digelar tertutup dari awak media. Hanya beberapa orang yang dapat masuk ke dalam rumah Habib Ahmad Al Bahar.
Saat pertemuan digelar, sejumlah orang menanti kehadiran Prabowo menyapa pendukungnya. Ibu-ibu bahkan rela bergantian mengintip dari balik pagar agar dapat melihat secara langsung sosok Prabowo.
Pertemuan digelar sekitar 1,5 jam. Setelah keluar dari kediaman Habib Ahmad Al Bahar, tak banyak kata yang dikeluarkan Prabowo. Ia tidak memberikan waktu khusus kepada wartawan untuk wawancara.
Saat Kompas bertanya apa saja agenda di Banyuwangi, Prabowo hanya menjawab singkat dari dalam mobil dengan jendela terbuka. ”Ya keliling-keliling saja,” ucapnya.
Laju mobil yang membawa Prabowo tiba-tiba terhenti ketika seseorang menyapa Prabowo dengan sapaan khas Komando Pasukan Khusus (Kopassus). ”Komando ndan!” sapa sesosok pria berbatik coklat dengan peci hitam di kepala.
Lelaki itu adalah Mohammad Affandi pensiunan militer yang pernah delapan tahun bergabung dalam Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassanda). Affandi pernah bergabung dalam sebuah kompi yang dipimpin Prabowo.
”Saya anak buah Prabowo di Kompi 122 Grup 1 di Jakarta tahun 1980. Selama satu tahun beliau menjadi komandan saya. Saya belum sempat ikut operasi bersama beliau karena beliau keburu sekolah antiteror di Jerman,” ujar Affandi memulai cerita.
Menjadi anak buah Prabowo selama satu tahun, banyak kesan yang ditinggalkan Prabowo. Menurut Affandi, Prabowo merupakan sosok komandan yang fair, tidak pernah memikirkan diri sendiri dan perhatian dengan anak buahnya.
Affandi menceritakan, Prabowo bahkan merelakan gajinya untuk anak buahnya. Prabowo bahkan kerap memberikan makanan tambahan bagi anak buahnya tersebut.
”Beberapa kali pada malam hari, beliau membangunkan saya, ’Ndi, ini ada makanan. Bangunkan teman-temanmu’. Sore hari saat selesai olahraga juga gitu, makanan anak buah Prabowo selalu (lebih enak) berbeda dengan yang lain,” kata Affandi.
Ditanya terkait anggapan sebagian orang tentang sikap temperamental Prabowo, Affandi membantahnya. Menurut dia, Prabowo tidak pernah memarahi anak buahnya. Ia bahkan menilai Prabowo sangat sayang dengan anak buahnya.
Affandi cukup senang bisa bertemu Prabowo setelah terakhir bertemu sekitar tahun 1983. Pertemuan terakhir dengan Prabowo tersebut terjadi sebelum Prabowo menikah dan bertugas ke Irian Jaya (Papua).
Kini hidup Affandi tidak lagi berkecimpung di dunia militer atau politik. Sehari-hari Affandi merupakan seorang petani di Kecamatan Siliragung yang jaraknya mencapai 50 km dari pusat kota Banyuwangi. Jarak yang sama yang harus ditempuh Affandi untuk bertemu dengan mantan komandannya.
Sayangnya, Affandi tidak sempat mengabadikan momen pertemuan dengan komandannya tersebut. Ia saat itu tak membawa kamera dan telepon genggamnya dibawa oleh anaknya.
Dalam pertemuan singkat tersebut, Prabowo juga menyambut sapaan Affandi dengan hangat. Prabowo sempat berpesan kepada Affandi agar terus berjuang, hati-hati, dan sehat selalu.
”Saya diminta berjuang, ya saya jawab ’Siap!’. Kalau beliau sudah minta berjuang itu artinya sudah luas sekali,” ujar Affandi.
Belum diketahui dengan pasti apa saja agenda Prabowo selama di Banyuwangi. Menurut rencana, Prabowo akan berkeliling ke sejumlah kiai dan ulama di Banyuwangi.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerindra Banyuwangi Nauval Bandri mengatakan, kunjungan Prabowo ke Banyuwangi merupakan agenda pribadi yang bersifat spiritual. ”Agenda Pak Prabowo di Banyuwangi selama dua hari. Beliau ingin nyekar (ziarah kubur) di beberapa makam kiai dan ulama,” ujar Nauval.
Terkait kedatangan Prabowo ke kediaman Habib Ahmad Al Bahar, Nauval mengatakan, keduanya merupakan sahabat lama. Namun, Nauval enggan membeberkan maksud dan isi pertemuan Prabowo dan Habib Ahmad Al Bahar.