SURABAYA, KOMPAS — Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap animo warga berlibur ke luar negeri. Pada bursa wisata Kompas Travel Fair 2018 di Surabaya, Jawa Timur, paket liburan ke luar negeri masih banyak diminati.
”Saya memang sudah merencanakan liburan ke Belanda sejak awal tahun lalu sebelum rupiah melemah seperti sekarang,” kata Willy Purnama (48), pengunjung KTF Surabaya, Minggu (9/9/2018).
Menurut dia, bursa wisata menjadi salah satu tempat untuk berburu paket wisata murah di tengah melemahnya nilai tukar rupiah. Sebab, biasanya ada penawaran menarik yang membuat biaya perjalanan mendapatkan potongan harga. ”Pelemahan rupiah menjadi sebanding jika ada potongan harga,” ucapnya.
Regional Head SND 7 Jawa Timur PT Bank Danamon Tbk Jemmy Toding mengatakan, animo tinggi di Surabaya mendorong perusahaannya kembali bersedia menjadi mitra resmi KTF 2018 Surabaya. Danamon kembali mengadakan program cashback atau pengembalian uang tunai. Tahun ini, disiapkan 193 transaksi pengembalian uang tunai per hari atau 579 transaksi selama bursa.
Untuk transaksi paket wisata Rp 2,5 juta sampai Rp 7 juta, konsumen pemakai kartu debit mendapat pengembalian uang tunai Rp 500.000. Jika transaksi di atas Rp 7 juta, cashback senilai Rp 1,5 juta. Untuk pengguna kartu kredit dan transaksi di atas Rp 10 juta, pengembalian uang tunai Rp 1 juta. ”Bursa wisata ini juga menjadi ajang yang tetap efektif menurut kami untuk mendapatkan penambahan nasabah baru,” kata Jemmy.
Manajer Soar Holiday Lisa mengatakan, animo ”Arek Suroboyo” untuk berwisata ke luar negeri cukup tinggi. Selama dua hari pertama KTF, mayoritas paket perjalanan yang laku adalah ke luar negeri. Negara-negara di Eropa Barat, seperti Perancis dan Belanda, menjadi tujuan wisata favorit bagi warga Surabaya. Keberangkatannya berlangsung sekitar Oktober hingga November.
Di tengah situasi dinamika pelemahan nilai tukar rupiah seperti saat ini, lanjut Lisa, wisatawan tidak diminta biaya tambahan jika saat keberangkatan terjadi perubahan nilai tukar. Wisatawan hanya membayar biaya yang ditawarkan saat KTF. ”Jika saat keberangkatan ternyata biaya bertambah karena kurs berubah, kami yang akan menanggung selisihnya,” ucapnya.
Berdasarkan catatan penyelenggara, hingga hari kedua KTF, Jumat (8/9/2018), transaksi mencapai Rp 2,7 miliar. Panitia menargetkan transaksi sebesar Rp 15 miliar, naik dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 12 miliar. Adapun KTF Surabaya kali ini terdiri atas 54 stan dan peserta dari 30 agen wisata.
KTF 2018 diadakan serentak di sejumlah kota di Indonesia. Kegiatan perintis dan tahun ini merupakan penyelenggaraan ketujuh diadakan di Jakarta Convention Center. Kota-kota lain yang menjadi penyelenggaraan perdana adalah di Phinisi Point Makassar (Sulawesi Selatan) dan Centre Point Medan (Sumatera Utara).