Candi Borobudur Jadi Tempat 80 Pertunjukan Festival Payung Indonesia
Oleh
regina rukmorini
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS- Sebanyak 80 pertunjukan akan ditampilkan dalam Festival Payung Indonesia 2018 yang digelar di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 7-9 September 2018. Semua pertunjukan tersebut akan memakai payung sebagai tema dan sumber inspirasinya.
Direktur Festival Payung Indonesia, Heru Mataya, mengatakan, semua pertunjukan yang ditampilkan terdiri dari berbagai ragam jenis kesenian. “Selain pertunjukan tari dan musik, kami akan menyajikan ragam pertunjukan lainnya seperti peragaan busana,” ujarnya,saat ditemui di sela-sela acara pembukaan Festival Payung Indonesia, Kamis (7/9/2018) petang.
Sebanyak 80 pertunjukan ini nantinya akan ditampilkan dengan melibatkan lebih dari 1.000 seniman. Selain seniman-seniman dan perajin payung dari 30 daerah di Indonesia, festival kali ini juga akan dimeriahkan oleh banyak seniman lainnya dari empat negara asing yaitu India, Pakistan, Thailand, dan Jepang.
“Selain tampil mempersembahkan karyanya, para seniman asing ini nantinya juga akan terlibat, membagikan ilmu mereka tentang kreasi payung dalam bentuk workshop,” ujarnya.
Mereka yang diundang sebagai peserta, menurut dia, antara lain adalah 28 komunitas-komunitas payung yang mengembangkan seni tradisi membuat payung dalam versi kekinian.
Komunitas-komunitas tersebut, diharapkan dapat membagi ilmu, ide dan inspirasi, agar para perajin payung tradisi dapat mengembangkan karya mereka.
“Dengan mengembangkan karya, maka para perajin tersebut diharapkan dapat menemukan pasar baru untuk produk-produk mereka,” ujarnya.
Empat kali penyelenggaraan Festival Payung Indonesia sebelumnya selalu dilakukan di Solo. Namun, Heru mengatakan, pemilihan lokasi di Candi Borobudur sendiri dirasa adalah yang paling pas karena payung selalu ada di relief candi, termasuk di Candi Borobudur.
Direktur Pemasaran dan Kerjasama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Sahala Parlindungan Siahaan, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan seperti Festival Payung Indonesia, yang secara otomatis berdampak mampu mendatangkan wisatawan, terutama turis asing ke Candi Borobudur.
Tahun ini, dengan memanfaatkan situasi melemahnya nilai rupiah, Sahala mengatakan, pihaknya pun berupaya agar setiap orang yang datang untuk event-event internasional di kota-kota terdekat seperti Yogyakarta, agar menyempatkan diri datang ke Candi Borobudur. (EGI)