MEDAN, KOMPAS — Sebanyak 7.500 prajurit TNI dan masyarakat menyatu dalam tarian yang diiringi lagu ”Gemu Famire” di Pangkalan Udara Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Selasa (4/9/2018). Mereka bagian dari 305.000 prajurit TNI dan masyarakat yang menyatu dalam alunan lagu riang ”Gemu Famire” di berbagai daerah.
”Lagu ’Gemu Famire’ merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia. Lagu dari Nusa Tenggara Timur ini menyatukan Indonesia dari ujung barat hingga ujung timur,” kata Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayor Jenderal Mohamad Sabrar Fadhilah di Lanud Soewondo.
Prajurit TNI dari Kodam I Bukit Barisan, Pangkalan TNI AU Soewondo, siswa-siswi dari berbagai sekolah, serta masyarakat Medan memadati apron Lanud Soewondo yang merupakan bekas Bandara Polonia, Medan, itu. Hadir juga dalam tarian massal itu Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan Kepala Kepolisian Resor Kota Medan Komisaris Besar Dadang Hartanto.
Setelah lagu ”Gemu Famire” dilantunkan, peserta itu lalu melebur dalam gerakan lagu riang ”Gemu Famire” ciptaan Nyong Franco itu. Para peserta tampak begitu riang mengikuti alunan lagu yang terkenal dengan gerakan putar ke kiri dan putar ke kanan. Tarian itu pun memecahkan rekor penari terbanyak.
Fadhilah mengatakan, di wilayah Kodam I Bukit Barisan, tarian ”Gemu Famire” dilaksanakan di tujuh tempat. Selain di Lanud Soewondo, tarian itu juga dilakukan di Pangkalan Utama TNI AL I Belawan, Kota Sibolga, Pematang Siantar, Padang, Pekan Baru, dan Batam.
”Awalnya, kami memperkirakan tarian ’Gemu Famire’ di wilayah Kodam I Bukit Barisan akan diikuti 26.000 peserta. Ternyata pesertanya bertambah menjadi 44.000 orang,” kata Fadhilah.
Fadhilah mengatakan, tarian yang dilakukan 305.000 orang di berbagai daerah di Indonesia itu tidak hanya untuk memecahkan rekor. Tarian yang dipimpin Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, itu juga untuk menjalin kebersamaan prajurit TNI dengan masyarakat. ”Budaya telah mempersatukan seluruh anak bangsa dalam lagu ’Gemu Famire’,” kata Fadhilah.
Teddy Silalahi, siswa jurusan musik di SMK Negeri 11, mengatakan, ia bersama teman-temannya senang merasakan kegembiraan bersama 7.500 penari di Lanud Soewondo. Mereka pun senang bisa menari bersama prajurit TNI dan masyarakat lainnya. ”Lagu ’Gemu Famire’ ini salah satu lagu daerah favorit kami. Kami senang karena lagu ini menciptakan kegembiraan bagi siapa saja yang mendengar dan menari bersama alunan musiknya,” kata Teddy.
Tarian bersama para prajurit TNI bersama masyarakat pun tidak berhenti pada lagu ini. Mereka juga menari dalam berbagai lagu daerah lainnya, seperti ”Gadis Melayu”, ”Anak Medan”, dan ”Siantar Man”. Lagu-lagu daerah itu pun meleburkan semua perbedaan.