Laksana sihir, pasangan pianis jelita dan violis rupawan ini membuat sekitar 300 penonton seakan berada dalam dimensi mimpi di Balai Adika, Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (31/8/2018) malam.
Di panggung, seorang pangeran dan seorang putri berduet melantunkan komposisi klasik musisi dunia. Anne Brackmann, sang pianis jelita, berpadu dengan Shin Sihan, sang violis rupawan, memperlihatkan kebolehan sebagai pasangan pemenang Dutch Classical Talent 2017.
Mereka memecah keheningan aula dengan Sonata for violin and piano karya Claude Debussy (1862-1918) dari Perancis. Shin dan Anne memainkan komposisi itu dalam tiga bagian, yakni allegro vivo, intermede: fantasque et leger, dan finale: tres anime. Dengan komposisi itu, Shin dan Anne piawai menampilkan karakter musik Debussy yang dianggap sebagai peralihan zaman musik romantik dan musik modern.
Setelah itu, Shin dan Anne beranjak ke Valse sentimentale op.51 no 6 karya Pyotr Ilyich Tchaikovsky (1840-1893). Komposisi itu seakan ingin bercerita bahwa dalam kehidupan nyata ada sedih dan ada gembira. Dunia seakan diputar dan diseret ke dalam alam sihir. Kami terdiam dan terhanyut. Seorang anak lelaki di samping berbisik, ”Musiknya seperti hipnotis, bikin merinding, bikin deg-degan," katanya.
Sesi pertama ditutup dengan Mythes, three poems for violin and piano op.30, komposisi menawan karya Karol Szymanowski (1882-1937) dari Polandia. Lengking biola Shin dan sonor piano Anne seakan hendak berpuisi dalam tiga sesi, yakni The Spring of Arethusa, Narcissus, dan Dryads and Pan.
Kami kembali terdiam seakan hanyut dalam fantasi karya yang diciptakan di musim semi 1915 di Zarudzie, Polandia timur, itu. Nada-nada klasik yang lembut, gemulai, tetapi bisa mencuri momentum untuk mengentak dan mengejutkan dengan dentuman suara piano dan jerit lengking gema biola.
Komposisi yang menghipnotis. Shin dan Anne menyempurnakan dengan teknik permainan biola dan piano yang aduhai.
Seusai jeda 15 menit, Shin dan Anne kembali menghangatkan malam itu dengan Poeme op. 25 karya Amedee-Ernest Chausson (1856-1899) asal Perancis. Mereka seakan ingin bercerita tentang romantisisme seperti karakter Chausson yang dikenal sebagai komposer romantik.
Shin dan Anne menutup malam yang syahdu itu dengan Sonata for violin and piano in A major karya Cesar Franck (1822-1890). Komposisi ditampilkan dalam empat bagian, yakni Allegretto ben moderato, Allegro, Ben moderato: Recitativo-Fantasia, dan Allegretto poco mosso.
Bertalenta
Shin yang kelahiran 1994 mulai menekuni biola sejak usia enam tahun. Ia adalah juara Lomba Biola Nasional untuk kawula muda Belanda yakni Iordens Violin Day (2006 dan 2008). Shin juga penerima penghargaan Bach Sonderpreis pada Internationale Wettbewerb fűr Violiner Kloster Schőntal ke-12 di Jerman pada 2007. Shin merupakan pemenang kedua dan meraih penghargaan NTR Publieksprijs pada Dutch Violin Concours Oscar Backke-24 pada 2013.
Anne yang setahun lebih muda dari Shin pada awalnya belajar bermain suling pada usia tiga tahun dengan ibunda Josine Brackman-Pijnacker Hordijk. Saat usia enam tahun, Anne mulai menekuni piano dengan berguru kepada sang nenek Frieda Brackman-Hoogerwerf. Anne mengembangkan ilmu dan mengasah bakat pianonya pada Frank van de Laar di Conservatory of Amsterdam dan meraih gelar bachelor tahun lalu.
Anne banyak menerima penghargaan, antara lain Benelux Fluitconcours (2004), Rotterdamse Piano Driedaagse (2005), National Concours van de Stichting Jong Muzieektalent Netherland,dan Prinses Christina Concours (2012). Pada 2014, Anne menerima penghargaan Bredius Foundation Prijspada saat International Piano Competition for Young Mucisians.
Bersama Shin, Anne memenangi kompetisi duo piano biola sekaligus Dutch Classical Talent Award 2017. Sejak kemenangan bersama itu, Shin dan Anne menggelar konser di 11 gedung konser ternama di Belanda. Sebelum tampil di Surabaya, Shin dan Anne unjuk kebolehan di Jakarta dan Bandung.
”Ini pertama kali kami bermain di sini, tetapi bagi saya seperti pulang. Di kota ini (Surabaya) ayah saya dilahirkan,” kata Anne dalam sambutan pembuka sebelum bersama Shin menyihir penonton.