Banyuwangi dan Buleleng Jajaki Kerjasama Holtikultura
Oleh
Angger Putranto
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Buleleng di Bali menjajaki kerjasama di bidang pertanian hortikultura. Kerjasama dirancang untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan pemenuhan kebutuhan ekspor.
Komoditas manggis dan buah naga yang menjadi komoditas unggulan kedua kabupaten berpotensi menembus pasar ekspor. Guna membahas hal itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana secara khusus menemui Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Senin (3/9/2018).
"Kedatangan kami ke Banyuwangi untuk mendiskusikan peluang pasar hortikultura antara Banyuwangi dan Buleleng. Kami juga ingin belajar pengelohanan pascapanen dan peningkatan hasil produksi dari Banyuwangi terutama di sektor hortikultura," ujar Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.
Putu Agus mengatakan, pihaknya berharap bisa menyediakan kebutuhan hortikultura bagi masyarakat Banyuwangi. Demikian pula sebaliknya, Banyuwangi bisa menyediakan kebutuhan bagi masyarakat Buleleng.
Harapannya kerjasama tersebut membuat stabilitas harga komoditas hortikultura bisa lebih terjaga. Hal itu didukung dengan letak Buleleng dan Banyuwangi yang tidak terlalu jauh karena keduanya hanya dipisahkan Selat Bali.
"Kami juga berharap ada kerjasama untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor. Ada beberapa komoditas hortikultura yang sama-sama dimiliki Buleleng dan Banyuwangi. Bila kedua komoditas ini disatukan, mungkin lebih menguntungkan untuk pasar ekspor karena dalam sekali pengiriman bisa dalam jumlah besar," ujar Agus.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng Nyoman Genep mengatakan, komoditas hortikultura yang berpotensi menembus pasar ekspor ialah manggis dan buah naga. Banyuwangi dan Buleleng merupakan daerah penghasil dua komoditas tersebut.
"Saat ini kami sudah mulai membuka jalur ekspor komoditas manggis ke China dan Hongkong. Selama tahun 2018 ini, kami sudah mengekspor 500 ton manggis ke negara-negara tersebut," ujar Genep.
Sementara untuk komoditas buah naga, lanjut Genep, Buleleng sedang membidik pasar ekspor Arab Saudi. Beberapa saat lalu, Buleleng mencoba mengekspor olehan buah naga kering ke Arab Saudi.
Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Banyuwangi Mohammad Khoiri menyambut baik rencana Pemerintah Kabupaten Buleleng. Ia bersedia dan akan mendukung kerjasama tersebut.
"Tahun ini kami juga akan segera melakukan ekspor perdana komoditas buah naga dan manggis. Bulan Oktober Banyuwangi akan melepas ekspor perdana buah naga ke China," ujarnya.
Khoiri mengatakan pada ekspor perdana tersebut , Banyuwangi akan mengirim 40 ton buah naga ke China. Selanjutnya secara bertahap jumlah ekspor dapat dinaikkan, karena potensinya bisa mencapai 100 ton hingga 200 ton buah naga segar per hari