SURABAYA, KOMPAS — Sudah empat hari terakhir, sumur irigasi di persawahan Bendo, Padas, Ngawi, Jawa Timur, mengeluarkan gas. Itu terbukti setelah petani pemilik sawah menyulut korek di dekat sumur irigasi yang kemudian menjadi api.
Berdasarkan informasi dari Kepolisian Resor Ngawi, Kamis (23/8/2018), sumur irigasi yang mengeluarkan gas itu milik petani bernama Supadi. Sumur berkedalaman 30 meter itu berlokasi di persawahan Dusun Ngepeh, Desa Bendo, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi.
Sumur itu sudah dua bulan tidak mengeluarkan air untuk pengairan sawah. Senin (19/8/2018) pagi, Supadi menyalakan mesin pompa untuk mengeluarkan air guna pengairan sawah. Namun, ketika mesin pompa dihidupkan, terdengar suara di pipa.
Supadi kemudian menyambungkan pipa yang tertanam dengan pipa paralon hingga ke tepi sumur. Karena penasaran, Supadi menyulut korek di dekat ujung pipa dan ternyata muncul api sehingga meyakini suara yang berada dari pipa itu merupakan gas.
Di Dusun Ngepeh ada dua sumur irigasi lainnya yang juga mengeluarkan gas. Selama musim kemarau, sumur-sumur itu kering. Saat petani mencoba memompa air yang keluar justru gas. ”Sumur milik Supadi merupakan yang terbaru yang mengeluarkan gas,” ujar Kepala Dusun Ngepeh Suharwito saat melapor ke Polres Ngawi.
Dua sumur irigasi lainnya yang mengeluarkan gas adalah milik Sadikan yang 50 meter di sisi timur dan milik Sukinem sekitar 500 meter di sisi utara.
Semburan gas dari dalam tanah di Ngawi juga terjadi di sumur milik Muhajir di Dusun Krasan, Desa Waruk Tengah, Kecamatan Pangkur.
Adapun pada Minggu (5/8/2018), sumur bor di sawah dekat tepi Jalan Tol Solo-Ngawi di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, milik petani bernama Mujianto menyemburkan air hingga setinggi 80 meter. Namun, semburan air, seperti diperkirakan telah berakhir, yakni kurang dari dua pekan.