800 Hektar Lahan Terbakar
Kebakaran lahan dan hutan di Sumatera meluas. Agar tak mengganggu Asian Games 2018, Pemprov Sumsel memperketat pengawasan terutama di sekitar Jakabaring Sport City.
PALEMBANG, KOMPAS Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan menghanguskan areal 784,35 hektar selama Januari-Agustus 2018. Pemerintah daerah berjanji meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan.
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Zulkarnain Adinegara mengatakan, dari lahan terbakar tersebut polisi menangani 56 kasus. ”Ada gejala jumlah kasus tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun lalu,” ujarnya, di Palembang, Rabu (22/8/2018).
Dari 56 kasus, baru tujuh yang masuk proses penyidikan, yakni, satu kasus kebakaran di Ogan Komering Ilir (OKI) ditangani oleh Polda Sumsel, dua kasus di OKI ditangani Polres OKI, dan empat kasus di Banyuasin ditangani Polres Banyuasin.
Sejauh ini, Polda Sumsel baru menahan lima tersangka terkait kasus kebakaran selama tahun 2018. Tiga pelaku di Banyuasin dan dua pelaku di OKI.
Secara terpisah, Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyampaikan, pemerintah dan instansi terkait akan terus mewaspadai kemunculan titik api di berbagai wilayah di Sumatera Selatan. Apalagi, Selasa kemarin, terjadi kebakaran hampir dua jam di depan Wisma Atlet Jakabaring, tempat atlet Asian Games 2018 menginap.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Anshori mengatakan, patroli BPBD, Rabu pukul 09.50-12.58, menemukan, mayoritas titik api di beberapa lokasi telah padam, seperti di Palembang (dua lokasi), Ogan Ilir (enam lokasi), OKI (enam lokasi), serta Banyuasin (tiga lokasi).
”Masih ada kebakaran besar di Pemulutan, Ogan Ilir. Juga beberapa titik panas berukuran kecil,” kata Anshori.
Pantauan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, sehari sebelumnya, Pemulutan memiliki sejumlah titik panas.
Diselidiki
Zulkarnain mengatakan, polisi telah memeriksa lima saksi terkait kebakaran di Wisma Atlet Jakabaring. Sejauh ini, belum ada yang ditahan.
Polisi juga menyelidiki tiga kebakaran di Jakabaring selama tahun 2018. Namun, selama penyidikan, orang yang dicurigai merupakan warga dengan gangguan mental. Kepolisian masih menyelidiki kemungkinan lain.
Direktur Utama Jakabaring Sport City (JSC) Bambang Supriyanto mengatakan, pihaknya berupaya mencegah kebakaran lahan di kawasan Jakabaring, antara lain melarang masyarakat masuk ke wilayah JSC dengan membawa botol parfum. Juga melarang keras pengunjung merokok di kawasan JSC.
”Kami memasang 17 rambu larangan di beberapa titik. Secara rutin petugas satuan polisi pamong praja melakukan razia,” katanya.
Terkendala sumber air
Sejumlah lokasi kebakaran gambut di Jambi sulit dipadamkan. Penyebabnya, kanal-kanal mengering.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Erizal mengatakan, pemadaman kebakaran masih diupayakan di Desa Sogo, Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi.
”Kebakaran sudah berlangsung sepekan. Hingga kini masih sulit dipadamkan karena sumber air minim,” kata Erizal, Rabu.
Kebakaran gambut berlangsung pula di kawasan hutan beralas hak penguasaan hutan PT Pesona Belantara di Kecamatan Kumpeh. Menurut Donny Osmond, Kepala Seksi Kebakaran Hutan dan Lahan Dishut Provinsi Jambi, sumber air di kanal-kanal setempat mengering. Dua ekskavator perusahaan dikerahkan untuk membuat embung. Pemadaman juga diupayakan lewat jalur udara.
Sehari sebelumnya, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Raffles B Panjaitan menyatakan, pemerintah harus memberi solusi riil bagi masyarakat untuk meninggalkan praktik buka lahan dengan cara dibakar. Hal itu minim di sejumlah daerah sehingga kebakaran masih meluas. Salah satunya di Kalimantan Barat.
Masyarakat setempat masih membakar lahan karena belum mendapatkan solusi modifikasi penerapan pertanian tanpa bakar dari pemerintah. Selain itu, belum ada aturan dan kebijakan yang mendukung.
”Kalbar belum punya aturan tegas. Padahal, seharusnya ada,” kata Panjaitan seusai Apel Siaga Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jambi, Selasa (21/8).
Tradisi lokal membakar lahan pada masyarakat Dayak, menurut Panjaitan, dapat dikendalikan lewat solusi insentif. Pemerintah daerah diminta lebih proaktif menyediakan solusi modifikasi.
”Petani yang tidak mampu menyediakan sarana prasarana modifikasi pertanian seharusnya dibantu,” ujarnya.
Pada Januari-Juli 2018 terdata 45.000 hektar lahan dan hutan di sejumlah daerah terbakar. Semua provinsi yang rawan kebakaran pun telah menetapkan status siaga dan menyusun koordinasi di bawah satuan tugas.
Untuk mengantisipasi kebakaran selama pelaksanaan Asian Games di Palembang, pemantauan tidak lagi hanya bersandar pada deteksi titik panas lewat satelit. Pihaknya mengoperasikan helikopter yang setiap hari menyisir kebakaran lahan di wilayah itu.
KLHK juga membuka posko di Jakabaring yang menjadi arena Asian Games. Tujuannya, meningkatkan komunikasi sehingga pemadaman dapat cepat dilakukan jika terjadi kebakaran di desa-desa di sekitar Jakabaring.
(LSA/RAM/ITA)