TGB: Penanganan Bencana Lombok Sudah Berskala Nasional
Oleh
M Fajar Marta
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi atau dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) berharap musibah gempa ini tidak membuat semua larut dalam kesedihan.
”Buang rasa takut dan kita tidak boleh tertawan oleh rasa trauma. Mari kita bahu-membahu, bergotong royong, dan berkoordinasi bersama pemerintah pusat, daerah, dan kabupaten juga masyarakat agat NTB segera bangkit pulih dari dampak bencana, dan kembali maju di segala bidang,” kata TGB dalam keterangan resminya, Senin (20/8/2018).
Menurut TGB, selama ini, pihaknya di daerah bersama BNPB, Basarnas, dan TNI juga Polri terus berkoordinasi dan memobilisasi banyak personel dan alat-alat berat yang dibantu dari pusat untuk membantu pemulihan dan merehabilitasi sarana yang terdampak gempa.
TGB juga menyinggung soal polemik terkait banyak pihak yang menginginkan status bencana gempa Lombok dinyatakan sebagai bencana nasional ramai dibicarakan di media sosial.
”Sebaiknya semua bersabar. Kami selalu mengutamakan penanganan terhadap korban bencana. Potensi nasional masih mampu mengatasi penanganan darurat bahkan sampai rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana nanti. Penanganan bencana saat ini skalanya sudah nasional dan all out,” katanya.
TGB mengatakan, pemerintah pusat terus mendampingi, baik provinsi maupun kabupaten/kota, dan memberikan penguatan seperti bantuan anggaran, pengerahan personel, bantuan logistik dan peralatan, manajerial dan tertib administrasi.
”Lombok dan Sumbawa ini cukup luas, tidak semua daerah terpapar gempa. Khususnya daerah-daerah wisata, seperti KEK Mandalika, Senggigi, dan Pulau Moyo, masih dapat dikunjungi wisatawan. Jika gempa Lombok ini dinyatakan sebagai bencana nasional, Pulau Lombok dan Sumbawa akan ’mati’ dan pemulihannya akan lama. Padahal, sektor pariwisata adalah salah satu andalan pertumbuhan ekonomi NTB, selain pertanian,” kata TGB.